Ini Jawaban BCA Terkait Program Tabungan Berjangka 7 Tahun Yang Ternyata Unitlink AIA
- Belum lama ini, marak aduan nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terkait program tabungan berjangka 7 tahun yang belakangan baru diketahui adalah produk unitlink saham pro syariah PT AIA Finansial.
Nasional
JAKARTA -Belum lama ini, marak aduan nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terkait program tabungan berjangka 7 tahun yang belakangan baru diketahui adalah produk unitlink saham pro syariah PT AIA Financial.
Korban terbaru adalah Mesya Mohamad. Sekitar 7 tahun lalu mendatangi Kantor Cabang BCA Cinere dan menerima tawaran program tabungan berjangka 7 tahun dari marketing BCA yang bekerjasama dengan marketing AIA.
Dijelaskan, selama 7 tahun Mesya akan diautodebet Rp500 ribu per bulan dan tabungannya akan dikelola oleh BCA untuk diinvestasikan di saham BCA yang notabene blue chip.
Berbekal kepercayaan yang tinggi terhadap BCA, Mesya menandatangi surat perjanjian tanpa membaca detail tiap klausul di dalammnya. Belakangan baru ia ketahui bahwa produk tersebut ternyata unitlink saham pro syariah AIA.
Menanggapi kasus yang menimpa Mesya, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn menyatakan bahwa produk tersebut adalah produk asuransi AIA yang dipasarkan melalui kerja sama bancassurance dengan BCA.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, BCA terus memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku, termasuk ketentuan dan arahan OJK selaku lembaga pengawas perbankan.
“Sehubungan dengan informasi yang beredar mengenai keluhan terkait produk AIA yang dipasarkan melalui kerja sama bancassurance dengan BCA, dapat kami sampaikan kembali bahwa produk tersebut merupakan produk dari perusahaan asuransi. Di samping itu, kami terus berkoordinasi dengan perusahaan asuransi dan otoritas terkait untuk mendukung iklim bisnis yang sehat,” kata dia kepada TrenAsia, Senin, 13 Juni 2022.
Adapun pihak AIA menyatakan tengah menginvestigasi kasus yang menimpa Mesya. Mereka akan memproses kasus tersebut selama 20 hari kerja ke depan.
Tidak Sendirian
Tak hanya menimpa mesya, kasus serupa juga telah dialami oleh beberapa nasabah BCA seperti Maria Trihartati, Ahza Arrasyid, dan banyak lagi nasabah seperti yang disampaikan lewat laman Facebook Korban Penipuan AIA Financial.
Polanya mirip-mirip, marketing AIA bekerja sama dengan marketing BCA memasarkan produknya di kantor cabang, tanpa menjelaskan secara transparan dan clear bahwa produk tabungan berjangka 7 tahun tersebut sebenarnya adalah unitlink AIA.
Dengan tabungan autodebet sebesar Rp500 ribu per bulan, seharusnya tabungan nasabah selama kurun waktu 7 tahun tersebut berjumlah sekitar Rp42 jutaan. Namun pada kenyataannya rata-rata saldo tabungan nasabah hanya tersisa Rp28 jutaan saja karena diinvestasikan di pasar saham yang terus merugi selama pandemi.