Ini Langkah Menteri Basuki Kendalikan Banjir di 3 Sungai Besar Bali
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun prasarana pengendali banjir di tiga daerah aliran sungai (DAS) di Provinsi Bali, yaitu Tukad Unda di Klungkung, serta Tukad Badung dan Tukad Ayung di Denpasar.
Nasional
JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun prasarana pengendali banjir di tiga daerah aliran sungai (DAS) Provinsi Bali, yaitu Tukad Unda di Klungkung, serta Tukad Badung dan Tukad Ayung di Denpasar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, serta pola hujan dengan durasi pendek berintensitas tinggi kerap mengakibatkan banjir.
“Saya mengajak semua pihak untuk menjaga daerah tangkapan air melalui penghijauan kembali dan menahan laju alih fungsi lahan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa, 15 Juni 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida Maryadi Utama menyampaikan perlunya sinergi antara BWS Bali-Penida, Pemerintah Provinsi Bali, dan Pemerintah Kabupaten terkait untuk mengendalikan banjir aliran lahar dingin yang sering terjadi di DAS Tukad Unda.
“Rencana pekerjaan utama yang dilakukan terdiri dari pembangunan tanggul Tukad Yeh Sah, cek dam Tukad Yeh Sah, tanggul Tukad Unda, tanggul penampang ganda Tukad Unda, dan pekerjaan jetty,” ujarnya.
Konstruksi dilakukan oleh kerja sama operasi (KSO) PT Nindya Karya-PT Bina Nusa Lestari dengan kontrak senilai Rp234 miliar dan konsultan supervisi PT Catur Bina Guna Persada, PT Multimera Harapan, dan PT Laras Sembada (KSO) dengan nilai kontrak Rp6,5 miliar.
Pembangunan sudah dimulai pada 28 Agustus 2020 dan direncanakan selesai pada Desember 2022 melalui sistem kontrak tahun jamak.
Selain di Tukad Unda, saat ini juga tengah dilakukan pembangunan sarana pengendali banjir di sepanjang Tukad Badung yang berada di Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar. Tingginya curah hujan di bagian hulu mengakibatkan longsor di beberapa tebing di sepanjang Tukad Badung.
Kementerian PUPR berusaha memperkuat tebing sungai dengan struktur beton bertulang sepanjang 56 m dan tinggi 15,3 m. Lalu, dibuat juga pasangan batu kali dengan struktur frame beton sepanjang 144 m, serta pekerjaan groundsill dengan lebar 9,12 m.
Pembangunannya proyek ini dilaksanakan oleh kontraktor PT Bangun Mulya Tan Abadi dengan nilai kontrak Rp 3,1 miliar. Sampai saat ini, progres proyek tersebut sudah mencapai 34,59%.
Di Kota Denpasar juga tengah dibangun prasarana pengendali banjir di Tukad Ayung. Banjir yang terjadi hampir setiap tahun menyebabkan tebing mengalami kerusakan, sehingga perlu mendapat penanganan segera untuk menghindari meluasnya kerusakan tanggul.
Penanganan tersebut berupa tindakan memperkuat tebing sungai dengan pasangan batu kali berstruktur frame beton sepanjang 55 m dengan tinggi 7,5 m dan pasangan batu kali dengan struktur frame beton sepanjang 55 m dengan tinggi 5 m.
Pembangunan proyek ini dilaksanakan oleh kontraktor PT Putra Mas Indah Baroe dengan nilai kontrak Rp2,8 miliar. Ada pun, progres pembangunan sudah mencapai 45,24% hingga Juni 2021 ini. (LRD)