Ini Saran YLKI untuk Selamatkan Ojol Selama PSBB
Jakarta-Menanggapi Peraturan Gubernur (Pergub) selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan sejumlah saran untuk meringankan beban Ojek Online (Ojol) saat ini. YLKI mengatakan salah satu sektor yang terdampak serius terhadap pelaksanaan PSBB adalah Ojol. Sebab, angkutan roda dua berbasis aplikasi hanya diizinkan untuk mengangkut barang (Pasal 18 ayat […]
Komunitas
Jakarta-Menanggapi Peraturan Gubernur (Pergub) selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan sejumlah saran untuk meringankan beban Ojek Online (Ojol) saat ini.
YLKI mengatakan salah satu sektor yang terdampak serius terhadap pelaksanaan PSBB adalah Ojol. Sebab, angkutan roda dua berbasis aplikasi hanya diizinkan untuk mengangkut barang (Pasal 18 ayat 6).
“Tentu saja aturan ini sangat memukul pendapatan Ojol, sebab 60% pendapatan Ojol adalah dari orderan penumpang orang. Tetapi demi keamanan, kesehatan, dan keselamatan kedua belah pihak (penumpang dan driver) ketentuan ini harus dipatuhi bersama,” sebut YLKI dalam keterangan resminya, Sabtu, 11 April 2020.
Kebijakan tersebut dikukuhkan dalam Pergub No. 33/2020 tentang Pelaksanaan PSBB yang secara resmi dijalankan per 10 April lalu.
Oleh karena itu, keberlangsungan dan nasib Ojol harus mendapatkan perhatian serius baik dari managemen aplikator atau bahkan dari konsumennya. YLKI memberikan beberapa saran terkait hal itu, yaitu:
- Selama pelaksanaan PSBB, agar aplikator mengilangkan potongan pada driver atau potongan maksimal 5% saja. Selain itu, agar pihak aplikator menangguhkan potongan cicilan helm dan jaket pada driver.
- Agar aplikator membantu dan memfasilitasi tagihan/cicilan pada pihak leasing. Sesuai kebijakan pemerintah selama tanggap darurat COVID-19 tagihan/cicilan pada lembaga keuangan termasuk sektor leasing sementara ditunda/ditangguhkan. Namun, fakta di lapangan masih banyak konsumen yang ditagih oleh pihak leasing termasuk konsumen dari driver.
- Agar konsumen selalu memberikan tips pada driver, bahkan tips tersebut seharusnya lebih besar daripada kondisi normal. Tips sebagai bentuk insentif kepada Ojol yang telah berani mengambil risiko tinggi dengan tetap beroperasi dan melayani konsumen. Inilah saatnya konsumen berkontribusi di tengah pandemi. Sementara selama ini konsumen mendapatkan tarif promosi atau diskon.