Kantor Allo Bank di kawasan Mampang  Jakarta Selatan , 25 Maret 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Industri

Ini Strategi Allo Bank Genjot Dana Murah di 2022

  • Plt Direktur Utama Allo Bank, Ari Yanuarto Asah menyatakan pihaknya akan mengoptimalkan ekosistem CT Corp untuk mendukung perkembangan Bank, salah satunya untuk peningkatan CASA dan dana pihak ketiga secara umum. 

Industri

Yosi Winosa

JAKARTA -Sejalan dengan tren bank digital berburu dana murah (Currrent Account Current Saving/ CASA) di tanah air, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) juga tidak tinggal diam.

Plt Direktur Utama Allo Bank, Ari Yanuarto Asah menyatakan pihaknya akan mengoptimalkan ekosistem CT Corp untuk mendukung perkembangan Bank, salah satunya untuk peningkatan CASA dan dana pihak ketiga secara umum. 

Menurutnya, prospek usaha Allo Bank di masa depan akan sangat besar, karena dukungan ekosistem besar dan terintegrasi di bawah naungan CT Corpora dan pemanfaatan data yang dimiliki oleh ekosistem CT Corpora. Selain itu strategic business partner lainnya dalam mengembangkan digital ekosistem juga diharapkan mampu meningkatkan bisnis Bank serta berkontribusi pada perekenomian nasional. 

“Sebagai bank digital, kami melihat peluang bisnis yang sangat besar dan semakin terpacu untuk bisa berperan aktif dalam ekonomi dan bisnis di tahun 2022 dan tahuntahun mendatang, di mana era digitalisasi tidak dapat dihindari, walaupun sekiranya nanti pandemi COVID-19 dianggap sudah reda,” kata dia dalam laporan tahunan 2021 yang disampaikan lewat keterbukaan informasi BEI, Jumat, 15 April 2022.

Beberapa upaya yang akan dilakukan, antara lain memanfaatkan pelanggan di ekosistem CT Corp baik luring maupun daring untuk membuat Uang Elektronik melalui program Membership dan mendorong konversi uang elektronik menjadi tabungan secara daring dengan proses yang mudah dan cepat melalui digital onboarding. 

Lalu menawarkan program loyalti seperti point dan coupon yang terintegrasi dengan ekosistem CT Corp di mana nasabah dapat menggunakan point dan coupon CT Corp di seluruh ekosistem. Kemudian Bekerja sama dengan unit bisnis CT Corp dan pihak lainnya dalam memberikan penawaran menarik berupa kupon diskon yang dapat memberikan keuntungan bagi nasabah. 

Juga menghadirkan fitur-fitur layanan digital banking yang lengkap seperti payment, top-up, transfer, tarik tunai tanpa kartu, pembayaran tagihan dan lain-lain. Terakhir, melakukan kegiatan marketing baik digital marketing, online-offline marketing, dan kerja sama dengan pihak ketiga untuk mendapatkan nasabah.

Sekedar Informasi, sepanjang tahun 2021 lalu Allo bank berhasil mengumpulkan Rp269,3 miliar dana murah yang terdiri dari giro Rp165,6 miliar dan tabungan Rp103,6 miliar. Dana murah ini setara 12,68% dari total DPK. Sayangnya, produk simpanan giro dan tabungan turun masing-masing 9,4% dan 3,9%.

Sejak berganti nama dari PT Bank Harda Internasional Tbk menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk dan disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan pada 30 Juni 2021 lalu, perusahaan turut beralih ke model bisnis digital dari semula konvensional. Aset konvensional pun turut diserahkan ke Bank Mega yang masih berada dalam satu atap dengan induk perusahaan, CT Corpora.

Awal tahun 2022 Allo bank langsung tancap gas dengan rencana penambahan modal inti menjadi Rp6 triliun dan akan meluncurkan produk-produk digitalnya.

Target 2022

Dari sisi kinerja keuangan, perusahaan telah menetapkan angka-angka yang harus dicapai di tahun ini. Mulai dari aset yang ditargetkan naik menjadi Rp13,67 triliun dari capaian 2021 sebesar Rp4,65 triliun.

Kemudian kredit yang diberikan ditarget naik menjadi Rp4,76 triliun dari raihan 2021 sebesar Rp2,17 triliun. Dana pihak ketiga juga ditargetkan naik menjadi Rp4,76 triliun dari capaian tahun 2021 sebesar Rp2,12 triliun, 

Adapun laba bersih ditargetkan naik menjadi Rp168 miliar dari tahun lalu yang mencapai Rp192,4 miliar. Lalu rasio NPL gross ditarget turun menjadi 0,12% dari tahun 2021 0,52% dan rasio kecukupan modal atau CAR ditarget naik menjadi 120,77% dari tahun lalu 48,82%.

“Sepanjang tahun 2021, Allo Bank berhasil membukukan kinerja yang sangat membanggakan, misalnya saj alaba yang setara 326% dari RBB 2021. Bukan hanya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, kinerja Bank tahun 2021 secara umum jauh berada di atas target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2021 dan rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional. Kami berharap bisa mempertahankan kinerja positif ini di 2022,” tambah Ari.