Brantas.jpeg
Industri

Ini Strategi Manajemen Risiko Brantas Abipraya di Era VUCA

  • Fungsi dan penerapan manajemen risiko menjadi salah satu aspek penting perusahaan agar dapat menjadi lebih agile (lincah). Prinsip manajemen risiko juga memungkinkan perusahaan untuk dapat memproteksi dan menciptakan nilai lebih dari tujuan yang telah ditetapkan.

Industri

Yosi Winosa

JAKARTA -Perusahaan konstruksi pelat merah PT Brantas Abipraya (Persero) terus meemperbaiki manajemen risiko perusahaan di era VUCA atau volatility, uncertainty, complexity, ambiguity (gejolak, ketidakpastian, kompleks, dan ambigu) saat ini. Salah satunya dengan melakukan studi banding ke sesama mitra BUMN agar penerapan dan fungsi manajemen risiko perusahaan berkembang.

Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas mengatakan fungsi dan penerapan manajemen risiko menjadi salah satu aspek penting perusahaan agar dapat menjadi lebih agile (lincah). Prinsip manajemen risiko juga memungkinkan perusahaan untuk dapat memproteksi dan menciptakan nilai lebih dari tujuan yang telah ditetapkan. 

"Prinsip manajemen risiko telah distandarisasi penerapannya melalui ISO 31000 dimana kami telah mendapatkannya pada tahun 2021. Namun Brantas Abipraya akan terus belajar, meningkatkan kompetensinya dalam memperkuat prinsip manajemen risiko, sehingga perusahaan dapat melakukan proteksi serta menciptakan nilai lebih dari tujuan yang telah ditetapkan,” kata dia dalam laman resmi dikutip Jumat, 16 September 2022.

Ditambahkan, semua kegiatan BUMN yang fokus pada pembangunan infrastruktur air khususnya bendungan ini harus dapat diukur dan dievaluasi. Dalam rangka efektivitas pencapaian tujuannya, perusahaan diharuskan cakap dalam mengkaji risiko dan menetapkan langkah mitigasinya. Mulai dari identifikasi risiko, analisis, evaluasi hingga penanganan risiko yang timbul, harus dapat dimitigasi sejak dini dan ditangani dengan baik.

“Sangat disadari pentingnya meningkatkan pemahaman terkait manajemen risiko, sebagai agen pembangunan hal ini sangat diperlukan mengingat terdapat banyak potensi risiko dalam setiap aktifitas perusahaan. Setiap insan Abipraya kita wajibkan untuk mengimplementasikan manajemen risiko yang benar dan konsisten sehingga dapat memitigasi risiko yang ada dan meminimalisasi risiko,” tambah Anas.

Menurut Anas, di era disrupsi saat ini baik disrupsi teknologi maupun COVID-19, sudah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk bisa bergerak lincah dan mampu mengukur dan memitigasi setiap risiko bisnis dengan baik. Hal ini memungkinkan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.