Gaya Hidup

Ini Tips untuk Sukses Bekerja dari Rumah

  • JAKARTA – Sejak satu minggu diterapkannya sistem kerja dari rumah, masih banyak karyawan yang tidak terbiasa dengan konsep ini. Perubahan pola kerja seperti ini bisa menjadi transisi yang menantang. Oleh karenanya, Google, Inc melalui tim People Analytics melakukan penelitian dengan mewawancarai 5.000 karyawan dari berbagai perusahaan, untuk mengetahui apa saja tantangan yang muncul ketika kita harus berkolaborasi […]

Gaya Hidup
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Sejak satu minggu diterapkannya sistem kerja dari rumah, masih banyak karyawan yang tidak terbiasa dengan konsep ini. Perubahan pola kerja seperti ini bisa menjadi transisi yang menantang.

Oleh karenanya, Google, Inc melalui tim People Analytics melakukan penelitian dengan mewawancarai 5.000 karyawan dari berbagai perusahaan, untuk mengetahui apa saja tantangan yang muncul ketika kita harus berkolaborasi dengan teman kerja dari zona waktu dan lokasi yang berbeda.

“Setelah melakukan studi selama dua tahun, kami menemukan bahwa bekerja dari rumah ternyata sama efektifnya dengan bekerja di kantor, tetapi prosesnya belum tentu mudah atau menyenangkan,” mengutip dari hasil penelitiannya, Minggu 22 Maret 2020.

Untuk membantu karyawan di perusahaan besar atau kecil beradaptasi dengan pola kerja dari rumah, berikut lima tips profesional yang juga patut dicoba:

Pertama, memulai dengan percakapan ringan. Walau bekerja di rumah, ciptakanlah peluang untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan kerja seperti saat di kantor.

Pertimbangkan untuk membuat grup chat yang selalu “aktif” untuk menjawab berbagai pertanyaan terkait pekerjaan, atau sekadar menyampaikan pesan-pesan lucu dan menarik.

Kedua, pastikan tetap hadir dan menyimak. Ketika bekerja secara virtual, terkadang tanda-tanda kehadiran akan hilang terutama saat kita mematikan mikrofon, atau saat fokus ke layar laptop.

Nyalakanlah mikrofon dan simaklah penjelasan teman-teman satu tim.
Pastikan wajah terlihat dengan jelas di layar konferensi video. Zoom wajah hingga terlihat jelas, lakukan kontak mata, dan ekspresikan reaksi dengan jelas.

Ketiga, jangan lupakan rekan yang lokasinya jauh. Terkadang anggota tim yang tinggal di lokasi yang jauh dapat mengalami kesulitan untuk menyampaikan pendapatnya saat rapat, karena sering kali mereka mengalami kendala tertentu.

“Oleh karena itu, Anda bisa membantu dengan memberi mereka kesempatan untuk bicara.”

Keempat, terapkan aturan tim. Aturan dapat memperjelas ekspektasi kerja tim. Namun terkadang aturan ini tidak ditetapkan dengan jelas, sehingga dapat  membingungkan rekan satu tim.

Dorong anggota tim untuk membuat aturan terkait komunikasi atau pengambilan keputusan (mis. Kapan waktu untuk menjawab email/berhenti berkomunikasi, dan alur penyampaian informasi di zona waktu yang berbeda).

Veronica Gilrane, manajer People Innovation Lab di Google mengatakan, “Seminggu sekali saya mengadakan rapat tanpa agenda khusus untuk sekadar menanyakan kabar teman-teman satu timnya.”

Ia juga mendorong rekan-rekan satu timnya yang tinggal di lokasi berbeda untuk video call sambil sarapan atau makan siang, guna mempererat ikatan sesama anggota tim. Menurutnya, bisa melihat wajah rekan satu tim, walau rasanya tidak sama seperti bertemu langsung, tetap membantu.

“Anda dapat membaca emosinya sekaligus mengetahui keadaan mereka.”