Ini yang Harus Diperhatikan Kalau Ingin Berkarier di E-Commerce
- Industri e-Commerce menarik minat kaum muda berburu kesempatan kerja.
Gaya Hidup
JAKARTA - Industri e-Commerce di Indonesia semakin memperlihatkan ketangguhannya seiring dengan kuatnya penetrasi internet serta perkembangan arus teknologi dan informasi digital. Dengan kemudahan yang ditawarkan, industri ini dianggap menarik oleh generasi muda.
Tak heran bila industri e-Commerce menarik minat kaum muda berburu kesempatan kerja. Beberapa daya tarik termasuk lingkungan kerja kreatif, program pengembangan karier yang mumpuni, juga kesempatan merasakan bekerja di industri yang sedang tren.
Praktisi profesional Human Resources (HR), Samuel Ray, membagikan kiat agar generasi muda bisa berkompetisi untuk masuk ke dunia kerja tersebut. Berikut sejumlah saran dari Senior Manager Employer Branding di Lazada Indonesia tersebut:
1. Pahami kualifikasi posisi yang disasar
Memahami apa saja kualifikasi dari posisi yang disasar sangat penting. Setelah itu, cari tahu keahlian apa yang harus ditingkatkan demi bisa mendapatkan posisi yang diinginkan. Meski butuh waktu dan usaha, itu akan menjadi investasi karier yang baik.
2. Susun curriculum vitae (CV) sebaik mungkin
CV menjadi kesan pertama dari setiap pelamar. Tim HR di perusahaan ternama biasanya menerima ratusan bahkan ribuan CV setiap bulannya. Karena itu, susun CV dengan singkat namun jelas dan bisa menjelaskan seluruh pengalaman serta gunakan layout sederhana.
- Hore, Bantuan Kuota Internet Rp2,3 Triliun Berlanjut hingga November 2021
- Kemendag Menjamin Harga Kedelai Tetap Terjangkau Meski Harga Dunia Sedang Fluktuatif
- Harga Emas Hari Ini: Antam dan UBS Kompak Turun Jelang Pengumuman PDB
3. Persiapkan wawancara dengan optimal
Saat mendapat undangan untuk wawancara, cari tahu mengenai perusahaan e-Commerce yang dituju, termasuk informasi atau berita terkini tentang perusahaan tersebut. Mempelajari soal industri atau mencari tahu tentang profil pewawancara juga bisa menjadi nilai tambah.
4. Jujur dan jadi diri sendiri
Saat wawancara, tampilkan diri sebagai orang yang percaya diri, mau belajar, dan siap menjadi bagian dari tim. Pada saat yang sama, tetaplah menjawab setiap pertanyaan dengan jujur, bersikap sewajarnya, dan tetap menjadi diri sendiri dalam tahap pengenalan.
5. Bijak pertimbangkan penawaran gaji
Saat mendapatkan penawaran gaji, pertimbangkan dengan matang. Jumlah gaji yang didapatkan setiap bulannya memang penting, tetapi jangan lupakan faktor lain. Beberapa contohnya seperti penawaran terkait asuransi atau fasilitas kesehatan, program pengembangan karier, dan kesempatan belajar dari ahli.
6. Manfaatkan program pengembangan diri
Bila perusahaan punya program pelatihan, segera manfaatkan dan ikuti sebanyak mungkin program pengembangan diri yang ada. Kalau kemampuan berkembang, tentu tidak hanya tim yang mendapatkan keuntungan, tapi menjadi bekal pertumbuhan karier.
Semua saran dari Samuel itu bisa diterapkan saat menjajal peluang karier di perusahaan e-Commerce, perusahaan unicorn, perusahaan rintisan (start-up), atau perusahaan blue chips. Dia yakin banyak cerita seru yang bisa dijadikan pembelajaran untuk pertumbuhan karier.
"Apalagi kalau ini adalah pekerjaan pertama. Jadi selalu buka pikiran untuk bisa melihat manfaat jangka panjang dan jangan hanya mengharapkan keuntungan di depan mata saja," kata Samuel lewat pernyataan resminya.(*)
Tulisan ini telah tayang di kabarsiger.com oleh Yunike Purnama pada 05 Aug 2021