<p>Ilustrasi. Foto: Ismail Pohan/TreAsia</p>
Industri

Inilah 10 Bank Pemilik Aset Terbesar Indonesia 2020

  • 10 bank beraset jumbo menguasai 68,4% setara Rp6.017,59 triliun dari total aset 110 bank di Tanah Air yang dicatat OJK sebesar Rp8.793,2 triliun. Simak daftarnya.

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai dengan Maret 2020, keseluruhan aset perbankan mencapai Rp8.793,2 triliun dari total 110 bank di seluruh Indonesia.

Dari jumlah tersebut, terdapat 10 bank beraset jumbo yang menguasai 68,4% dari total aset seluruh perbankan di Tanah Air yang dicatat OJK. Total aset kesepuluh bank tersebut mencapai Rp6.017,59 triliun per kuartal I-2020.

Pada posisi ini, empat bank pelat merah atau himpunan bank milik negara (Himbara) menempati urutan lima besar dalam deretan 10 bank beraset raksasa.

Apabila ditotal, jumlah aset keempat bank, meliputi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN, telah menguasai lebih dari separuh total aset 10 bank, yakni 58,6% sebesar Rp3.529.09 triliun.

Berikut daftar peringkat 10 bank dengan aset terbesar berdasarkan riset TrenAsia.com terhadap laporan keuangan bank per triwulan I-2020.

Gedung BRI di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. / Bri.co.id

1. Bank BRI

Pada periode ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) alias BRI berhasil membukukan aset sebesar Rp1.287,09 triliun. Angka tersebut merupakan perolehan tertinggi dibandingkan dengan sembilan bank lain, yakni menguasai 21,3% dari total Rp6.017,59 triliun.

BRI masih menjadi juara bertahan dalam menempati posisi pertama bank dengan aset terbesar. Sebelumnya, bank yang fokus pada segmen usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM) ini juga menjadi bank teratas dengan total aset senilai Rp1.416.76 trilun per 2019.

Selain itu, majalah Forbes pada tahun lalu juga menempatkan BRI sebagai perusahaan publik terbesar di Indonesia. Melalui Global 2000 The World’s Largest Companies yang dirilis, emiten bersandi BBRI ini menempati peringkat ke-363 dari 2.000 perusahaan publik terbaik di dunia. Pencapaian tersebut didapatkan oleh bank ini sejak tahun 2015 atau lima tahun berturut-turut.

Gedung Bank Mandiri. / Facebook @bankmandiri

2. Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) berlogo pita kuning ini mencetak total aset sebesar Rp1.130,7 triliun pada triwulan I-2020 atau naik tipis 0,18% dari akhir 2019. Pembukuan aset tersebut mencakup konsolidasi bank konvensional dan syariah.

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengaku, saat pandemi seperti sekarang, perseroan terus berupaya menjaga kualitas aset dan bisnis, salah satunya dengan menjaga kecukupan likuiditas.

“Untuk menghadapi efek pandemi terhadap bisnis, Bank Mandiri berusaha menjaga kecukupan likuiditas, termasuk menerbitkan obligasi rupiah sebesar Rp1 triliun dan emisi global bonds US$500 juta, serta meningkatkan pengumpulan dana murah,” ujarnya dalam keterangan resmi beberapa waktu yang lalu.

Menara BCA. / Istimewa

3. Bank BCA

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) bersandi BBCA ini masih mempertahankan posisi sebagai bank swasta peringkat tiga besar di antara bank lain di Indonesia.

Total aset yang dimiliki BCA per Maret 2020 tercatat Rp953,7 triliun, naik 5,7% dibandingkan akhir tahun lalu Rp899,03 triliun.

Pada tahun ini, bank milik konglomerat keluarga Hartono ini kembali masuk dalam Top 100 Most Valuable Global Brand menurut BrandZ. Pencapaian tersebut didasarkan oleh nilai merek BCA yang tumbuh 11% dari US$13,43 miliar pada tahun 2019, menjadi US$14,91 miliar atau setara Rp208 triliun pada 2020.

Kali ini, posisi BCA naik sembilan tingkat menjadi peringkat ke-90 dan masuk ke dalam Top 10 BrandZ Regional Bank, bersanding dengan sembilan bank lain dari China, Amerika Serikat, India, dan Kanada.

Ilustrasi Gedung BNI / Bni.co.id

4. Bank BNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) atau BNI yang juga pelat merah ini mampu mencatatkan total aset Rp803,2 triliun pada triwulan I-2020, naik 2,8% dibandingkan dengan akhir tahun senilai Rp780,2 triliun.

Posisi BNI sebagai peringkat keempat kali ini juga masih bertahan atau sama dengan tahun 2019. Belum lama ini, perseroan ini juga meraih penghargaan sebagai bank internasional terbaik di kawasan Asia Tenggara.

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan, penghargaan itu diberikan oleh majalah investasi Alpha Southeast Asia karena dinilai berperan menjembatani perdagangan Indonesia dengan dunia.

“Kami mendukung perusahaan-perusahaan Indonesia untuk menjadi pebisnis global,” kata dia.

Dalam penghargaan tahunan institusi keuangan terbaik ke-14 kawasan Asia Tenggara, majalah investasi yang bermarkas di Hong Kong itu menganugerahkan BNI dengan gelar Best Trade Finance dan Best International Banking Division.

Gedung BTN. / Btn.co.id

5. Bank BTN

Kendati masih berada dalam kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) alias BTN mampu mencatatkan diri di peringkat kelima sebagai bank dengan aset jumbo. Bank dengan spesialis kredit kepemilikan rumah (KPR) ini memiliki total aset sebesar Rp308,1 triliun pada triwulan I-2020.

Pada tahun ini, BTN direncakan naik ke BUKU IV secara organik. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury. Menurutnya, perseroan memiliki kemampuan tersebut seiring dengan perolehan laba yang membaik.

“Kami memiliki kemampuan untuk tembus ke BUKU IV. Aset kami tergolong besar. Jika laba stabil kurang lebih Rp3 triliun, maka dalam tiga atau empat tahun ke depan, kami sudah masuk ke sana,” ungkapnya di Jakarta pada Maret lalu.

Graha CIMB Niaga. / Grahaniaga.co.id

6. Bank CIMB Niaga

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) asal Malaysia ini menempati peringkat bertahan di urutan keenam dengan total aset Rp271,8 triliun.

Pada tahun ini, CIMB Niaga terpilih sebagai salah satu perusahaan publik di Indonesia yang masuk kategori utama dalam penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS)

ASEAN Capital Markets Forum (ACMF) mengumumkan, CIMB Niaga menjadi bank yang menduduki Top 3 Indonesia Public Listed Companies dengan perolehan nilai tertinggi di Indonesia. Diketahui, kategori ASEAN Asset Class adalah perusahaan dengan nilai ACGS minimum 97,5.

Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei mengatakan, penghargaan ini merupakan apresiasi atas konsistensi CIMB Niaga dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) sesuai standar ASEAN.

“Kami menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang menempatkan CIMB Niaga setara dengan perusahaan-perusahaan di ASEAN. Bagi kami, penerapan GCG bukan sekadar untuk memenuhi peraturan (compliance),” ungkapnya di Jakarta.

Gedung Bank OCBC NISP. / Ocbcnisp.com

7. Bank OCBC NISP

PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) yang didirikan di Bandung pada 1941 ini berhasil membukukan total aset Rp191,5 triliun pada triwulan I-2020.

Pada periode ini, OCBC NISP berhasil menggeser Bank Panin dan naik satu peringkat menjadi urutan ketujuh. Sebelumnya, pada tahun 2019 OCBC NISP berada di peringkat delapan dengan total aset Rp180,8 triliun.

Peningkatan aset tersebut paling dominan didukung oleh penyaluran kredit sebesar Rp119,7 triliun dan penjualan surat berharga sebesar Rp24,2 triliun.

Adapun pemegang saham OCBC NISP per 31 Maret 2020, komposisi terbesar dimiliki oleh OCBC Overseas Investment Pte.Ltd sebesar 85,08%, sedangkan 14,92% sisanya dipegang oleh lain-lain.

Manajemen PT Bank Pan Indonesia Tbk. atau Bank Panin. / Facebook @paninbankfanpage

8. Bank Panin

PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau Panin Bank yang dipimpin oleh Herwidayatmo ini mencetak total aset sebesar Rp185,1 triliun pada kuartal I-2020, menurun 2,6% dari total aset per 2019 sebesar Rp190,2 triliun.

Bank yang merupakan hasil merger dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia ini merosot satu peringkat menjadi urutan kedepalan kategori 10 aset bank terbesar di Indonesia, tersisih oleh OCBC NISP.

Bank BTPN. / Btpn.com

9. Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) mulai masuk dalam daftar 10 besar perbankan nasional setelah perseroan menjalani aksi merger antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Berdasarkan data perseroan, peleburan tersebut menghasilakan total aset Rp189,92 triliun mencakup bank konvensional dan bank syariah per Desember 2018. Sementara itu, per akhir tahun 2019 total aset bank ini menurun menjadi Rp167,4 triliun dan kembali naik pada triwulan I-2020 menjadi Rp184,9 triliun.

Gedung Bank Danamon. / Danamon.co.id

10. Bank Danamon

Pada triwulan I-2020, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) berhasil mencetak total aset Rp178,3 triliun, naik 4,7% dibandingkan dengan akhir tahun lalu Rp169,9 triliun.

Lembaga pemeringkat Pefindo pada 2019 menyematkan peringkat idAAA pada Danamon terkait merger Danamon dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. (BBNP).

Kepala Divisi Pemeringkatan Institusi Finansial Pefindo Hendro Utomo mengatakan, salah satu pertimbangan penyematan peringkat idAAA adalah karena kedua entitas tersebut, yakni Bank Danamon dan BNP, tetap dikendalikan oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG). 

Menurut laporan perseroan, kedua bank tersebut telah merampungkan merger efektif sejak 1 Mei 2019. Dengan begitu, pemegang saham pengendali Danamon dimiliki oleh MUFG Bank, Ltd. Dengan komposisi sebesar 94,10%.

Disebutkan, MUFG Bank, Ltd. Merupakan anak perusahaan yang dimiliki oleh Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. yang berkedudukan di Jepang. (SKO)