Health Info
Gaya Hidup

Inilah 4 Alasan Mengapa Bahagia Itu Baik untuk Kesehatan Fisik

  • Kebahagiaan yang bersumber dari kesehatan mental yang baik ternyata membawa dampak terhadap kesehatan fisik.

Gaya Hidup

Feby Dwi Andrian

JAKARTA – Erat kaitannya bahwa kebahagiaan yang kita rasakan ada dampaknya dengan kesehatan fisik. Kebahagiaan yang bersumber dari kesehatan mental yang baik ternyata membawa dampak terhadap kesehatan fisik.

Jadi alangkah baiknya sebelum Anda ingin menyehatkan tubuh, yang pertama harus diperhatikan adalah kesehatan mental terlebih dahulu. Nah, berikut ini 4 alasan mengapa perasaan bahagia yang bersumber dari kesehatan mental bisa berpengaruh terhadap kesehatan fisik.
1. Saat bahagia, gaya hidup sehat cenderung meningkat
Hasil penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal BMJ tahun 2017 menyebutkan bahwa orang yang bahagia 47% lebih mungkin makan buah dan sayuran segar.

Peneliti juga menemukan bahwa orang yang bahagia dan positif 33% lebih aktif berolahraga dan melakukan aktivitas fisik lainnya. Sehingga mereka memiliki tulang yang kuat, energi yang lebih banyak, mengurangi lemak tubuh, dan menurunkan tekanan darah.

2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Menurut sebuah studi dalam jurnal Journals of Gerontology Series A: Biological and Medical Sciences tahun 2004, kebahagiaan dapat menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat, sehingga mengurangi risiko terkena pilek dan infeksi. 

Menurut sebuah laporan dalam jurnal Viral Immunology tahun 2005, kemungkinan kebahagiaan berdampak pada aktivitas hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis, yang mengatur daya tahan tubuh, hormon, pencernaan, dan kadar stres.

3. Meredakan stres
Perasaan stres berlebih dapat meningkatkan kadar kortisol, hormon yang berkontribusi pada berbagai efek buruk stres, seperti gangguan tidur, berat badan naik, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi. Beberapa penelitian pun menemukan bahwa kadar kortisol pada orang-orang yang bahagia ditemukan lebih rendah. 

Sebuah penelitian dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America tahun 2005 meneliti sejumlah 200 partisipan dewasa yang diberikan serangkaian tugas berbasis laboratorium yang penuh tekanan. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar kortisol pada individu yang paling bahagia 32% lebih rendah ketimbang orang-orang yang tidak bahagia.
4. Melindungi jantung dan menjaga tekanan darah
Dengan merasa bahagia, Anda sudah "membahagiakan" jantung dengan mengurangi tekanan darah, faktor risiko utama penyakit jantung. Menurut sebuah studi dalam Psychosomatic Medicine tahun 2006 yang meneliti 6.500 orang dengan usia di atas 65 tahun, ditemukan bahwa kesejahteraan yang positif telah dikaitkan dengan penurunan risiko tekanan darah tinggi hingga 9%. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa merasa bahagia telah diasosiasikan dengan penurunan risiko penyakit jantung hingga 13-26%.