20240626_111515.jpg
Korporasi

Inilah Aksi-Aksi Korporasi Provident Investasi (PALM) untuk Perkuat Investasi di 3 Sektor Utama

  • Presiden Direktur PALM, Tri Boewono mengatakan, pihaknya giat dalam melakukan aksi korporasi untuk meningkatkan kinerja bisnis dan memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) berfokus pada peningkatan investasi di tiga sektor utama yaitu sumber daya alam, teknologi, media dan telekomunikasi, serta logistik. 

Dukungan terhadap rencana ini didukung oleh adanya sisa limit Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II PALM sebesar Rp4,17 triliun yang bisa diterbitkan kapan saja hingga Kuartal IV-2025. 

Presiden Direktur PALM, Tri Boewono mengatakan, pihaknya giat dalam melakukan aksi korporasi untuk meningkatkan kinerja bisnis dan memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan. 

Ia mengatakan bahwa saat ini, masih banyak ruang bagi Perseroan untuk melakukan aksi korporasi serupa yang didukung oleh kinerja bisnis dan struktur permodalan yang kokoh. 

Tri menambahkan bahwa PALM kini tengah fokus menilai emiten-emiten yang sudah masuk dalam pipeline. Dalam memilih perusahaan untuk investasi, PALM melakukan proses yang seksama dan sudah melalui Komite Investasi. 

“Kami mempertimbangkan kinerja, prospek perusahaan, peluang, dan potensi market ke depan, serta optimis bahwa perusahaan portofolio PALM memiliki prospek cerah. Sebagai perusahaan investasi, PALM berkomitmen untuk terus memperkuat struktur permodalan melalui sejumlaj aksi korporasi yang telah dilakukan,” ujar Tri dalam paparan publik setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST/LB) PALM di Hotel JS. Luwansa, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024.

Aksi Korporasi 

Direktur Investasi dan Portofolio PALM, Ellen Kartika, menjelaskan bahwa hingga Kuartal I-2024, PALM telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap II dengan jumlah pokok Rp675,09 miliar. Pada tahun 2023, PALM juga menerbitkan tiga obligasi lainnya. 

Per-kuartal I-2024, Perseroan masih memiliki limit dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II sebesar Rp4,17 triliun, yang dapat diterbitkan kapan saja hingga Kuartal IV-2025. 

Pada tahun 2023, PALM menerbitkan tiga obligasi, yaitu: Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dengan jumlah pokok Rp750 miliar; Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II dengan jumlah pokok Rp750 miliar; dan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I dengan jumlah pokok Rp157,83 miliar. 

Selain menerbitkan obligasi, PALM juga telah menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas melalui mekanisme Rights Issue pada 4 April 2024. Dalam Rights Issue ini, PALM menerbitkan 8,65 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp418 per saham, sehingga total dana yang diperoleh mencapai Rp3,61 triliun. 

Ellen menjelaskan, seluruh dana hasil Rights Issue telah digunakan untuk dua tujuan utama: sebesar Rp3,61 triliun untuk penyertaan saham baru yang dikeluarkan oleh PT Alam Permai (AP), entitas anak perusahaan PALM, yang digunakan AP untuk meningkatkan investasi; dan sisanya untuk modal kerja dalam rangka membiayai beban operasional PALM. 

Berbagai aksi korporasi lainnya juga sedang dilakukan oleh PALM di tahun 2024, termasuk transaksi material berupa penandatanganan Perjanjian Amendemen dan Pernyataan Kembali atas Perjanjian Fasilitas Kredit Bergulir yang diberikan oleh United Overseas Bank Limited pada 30 Mei 2024, di mana fasilitas dinaikkan dari US$75 juta menjadi US$135 juta. 

Selain itu, sesuai Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia pada 31 Mei 2024, melalui entitas anak perusahaan PT Suwarna Arta Mandiri (SAM), PALM berencana melakukan Penawaran Tender Sukarela terhadap PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP), perusahaan properti logistik modern di Indonesia, sebanyak 2,77 miliar saham dengan harga Rp350 per saham. Total nilai Penawaran Tender Sukarela ini maksimal mencapai Rp969,30 miliar. 

“Sejumlah aksi korporasi yang dilakukan Perseroan ini, selain untuk menambah permodalan, juga untuk pengembangan bisnis sehingga diharapkan akan berdampak positif bagi kinerja keuangan Perseroan,” ujar Ellen dalam kesempatan yang sama. 

Kinerja Keuangan 

Dari sisi kinerja keuangan hingga kuartal I-2024, PALM berhasil mempertahankan arus kas yang kuat dengan kas dan setara kas tercatat sebesar Rp141,48 miliar dan total aset perusahaan mencapai Rp7,65 triliun. 

Ellen menyampaikan bahwa dengan posisi kas yang kuat dan strategi yang dijalankan, PALM optimis dapat terus menjaga dan memperkuat fundamentalnya. Sebagai perusahaan investasi, pencatatan laporan keuangan tentunya berbeda dengan perusahaan operasional lainnya. 

"Kami menggunakan pencatatan Mark to Market, di mana pencatatan harga atau nilai suatu efek atau portofolio untuk merefleksikan nilai pasar terkininya.  

Hasil RUPSLB 

Dalam RUPSLB kali ini, pemegang saham menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham maksimal 162 juta saham atau 1,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan, yang akan dilakukan secara bertahap dalam waktu 12 bulan sejak persetujuan RUPSLB, terhitung mulai 26 Juni 2024 hingga 25 Juni 2025. 

Rencana buyback saham PALM didasari atas posisi arus kas dan aset perusahaan yang masih kuat, melebihi jumlah yang diperlukan untuk pembelian kembali saham. 

"Buyback ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja saham PALM agar menjadi lebih stabil, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola modal jangka panjang, mencapai struktur permodalan yang lebih efisien, dan memberikan imbal hasil (return) kepada pemegang saham secara berkelanjutan,” pungkas Tri Boewono.