Inilah Alasan di Balik Kebijakan Brand Mewah Chanel Batasi Pembelian Tas Hanya Satu Per Tahun
Gaya Hidup

Inilah Alasan di Balik Kebijakan Brand Mewah Chanel Batasi Pembelian Tas Hanya Satu Per Tahun

  • Inilah alasan di balik berlakuknya kebijakan baru dari brand mewah Chanel untuk membatasi pembelian tas hanya satu per tahun
Gaya Hidup
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Brand mewah Chanel memang selalu menarik perhatian banyak orang. Pasalnya, barang-barangnya seperti tas selalu laku di pasaran, memiliki desain yang menarik, dan kerap dijadikan barang investasi.

Namun, kini brand Chanel membuat kebijakan baru yaitu dengan membatasi pelanggannya di Korea Selatan. Kebijakan tersebut yaitu satu tas per orang per tahun untuk produk tertentu.

Kebijakan ini tentu bisa membuat pembeli asal Korea Selatan yang sering mengoleksi tas Chanel tahun ini menjadi kecewa. Menurut laporan eksklusif oleh surat kabar harian Korea Selatan Hankook Ilbo, pembeli produk Chanel hanya diizinkan untuk membeli satu tas Timeless Classic flap bag, dan satu tas tangan Coco Handle setiap tahun. Kebijakan ini berlaku mulai tanggal 10 Oktober, dan juga berlalu untuk barang-barang kulit seperti dompet dan pouch.

Masih tidak jelas apakah kebijakan batas pembelian ini terbatas pada toko Chanel di Korea Selatan, atau apakah outlet lain di seluruh dunia akan mengikuti. Meskipun alasan penerapan batas pembelian baru ini tidak diberikan, The Korea Times melaporkan bahwa hal ini mungkin disebabkan karena melimpahnya pengecer yang membanjiri pasar Korea Selatan.

Para pengecer ini memperoleh barang-barang Chanel melalui "jalan terbuka", sebuah sistem di mana orang-orang membentuk barisan panjang di luar toko Chanel pada dini hari, lalu bergegas masuk begitu toko dibuka untuk mengambil barang-barang pilihan. Menurut laporan The Korea Times, tas dan barang-barang kulit ini kemudian dijual kembali dengan mark-up US$300 hingga US$400, meskipun pembeli bersedia membayar pengecer untuk kenyamanan tidak harus pergi ke "jalan terbuka" sendiri.

Sebelum kebijakan ini berlaku, para pengecer biasa mulai mengantri di depan departmen store seperti toko besar Shinsegae di distrik perbelanjaan Myeong-dong dengan kursi berkemah. Di sana, mereka menunggu gerbang dibuka hanya untuk berlari melewati enam atau tujuh mal di distrik itu untuk menyapu bersih barang-barang mewah yang kerap diinginkan banyak orang.

Banyak orang yang mengerjakan pekerjaan sampingan ini karena memiliki penghasilan yang menguntungkan yaitu US$90 hingga US$270 per produknya jika mereka berhasil mendapatkan tas yang diinginkan oleh pelanggan mereka.