logo
Pembangki Listrik Tenaga Nuklir
Energi

Inilah Daftar 28 Lokasi Potensial Pembangkit Nuklir di Indonesia

  • Dalam catatan BRIN, terdapat 42,9% lokasi potensial selesai skrining faktor penolak, lalu 42,9% masih dalam tahap pra-survei. Kemudian, 3,6% dalam tahap penapisan, dan 10,7% telah selesai disurvei.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan sudah ada 28 lokasi yang potensial untuk siap dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.

Direktur Jenderal EBTKE Eniya Listiani Dewi mengatakan, ke-28 lokasi ini sudah dikaji oleh BATAN yang saat ini melebur ke dalam BRIN. Beberapa lokasi yang telah dipetakan meliputi Semenanjung Muria, Banten, Batam, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Dulu BATAN telah mengidentifikasi 28 lokasi di Indonesia. Jadi saat ini ditindaklanjuti oleh BRIN dan lokasi-lokasi tersebut itu ada di Semenanjung Muria, Banten, Pulau Bangka, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Batam, Nusa Tenggara Barat, dan seterusnya," jelasnya saat Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR, dilansir Rabu, 19 Februari 2025.

Namun lagi-lagi, Eniya menekankan seluruh daftar lokasi potensial itu harus dikaji dan dievaluasi kembali dengan mempertimbangkan kesanggupan atau akseptasi masyarakat setempat, dan kondisi teknis lainnya.

Pasalnya Indonesia yang merupakan negara kepulauan ini memiliki perbedaan permintaan dan pasokan listrik, dengan begitu PLTN yang akan dibangun juga harus memerhatikan kondisi tersebut.

Dalam catatan BRIN, terdapat 42,9% lokasi potensial selesai skrining faktor penolak, lalu 42,9% masih dalam tahap pra-survei. Kemudian, 3,6% dalam tahap penapisan, dan 10,7% telah selesai disurvei.

Saat ini, pengembangan energi nuklir di Indonesia masih berada dalam fase 1 atau tahap persiapan pembangunan PLTN sesuai pedoman dari International Atomic Energy Agency (IAEA).

Berdasarkan Rancangan Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN) dan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN), PLTN di Indonesia direncanakan mulai beroperasi secara on grid pada 2032 dengan kapasitas awal 250 MW. Kapasitas ini ditargetkan meningkat hingga 7 gigawatt pada 2040.

Berikut daftar 28 lokasi PLTN tapak potensial berdasarkan kajian BATAN dengan total kapasitas 70,5 gigawatt (GW):

1. Bangka Selatan, Bangka Belitung (4 GW): Selesai evaluasi
2. Bangka Barat, Bangka Belitung (6 GW): Selesai evaluasi
3. Ujung Lemahabang. Jepara. Semenanjung Muria. Jawa Tengah (7 GW): Selesai evaluasi
4. Kramatwatu-Bojanegara. Banten (4 GW): Penapisan
5. Pangkalan Susu. Langkat. Sumatera Utara (4 GW): Skrining faktor penolak
6. Tanjung Balai. Asahan. Sumatera Utara (4 GW): Skrining faktor penolak
7. Bintan, Riau (0,1 GW): Skrining faktor penolak
8. Air Hitam. Ketapang. Kalimantan Barat (4 GW): Skrining faktor penolak
9. Kuala Jelai. Kalimantan Barat (4 GW): Skrining faktor penolak
10. Morowali. Sulawesi Tengah (3 GW): Skrining faktor penolak
11. Muna. Sulawesi Tenggara (3 GW): Skrining faktor penolak
12. Toari. Kolaka. Sulawesi Tenggara (4 GW): Skrining faktor penolak
13. Tanjung Kobul. Maba. Halmahera. Maluku (0,2 GW): Skrining faktor penolak
14. Merauke. Papua (0,2 GW): Skrining faktor penolak
15. Timika. Papua (0,2 GW): Skrining faktor penolak
16. Teluk Bintuni. Papua Barat (0,2 GW): Skrining faktor penolak
17. Gerokgak. Buleleng. Bali (0,1 GW): Skrining faktor penolak
18. Batam (0,5 GW): Pra-survei
19. Pulau Semesa. Kalimantan Barat (1 GW): Pra-survei
20. Pantai Gosong. Kalimantan Barat (1 GW): Pra-survei
21. Sambas. Kalimantan Barat (1 GW): Pra-survei
22. Kramatjaya. Kendawangan. Ketapang. Kalimantan Barat (4 GW): Pra-survei
23. Muara Pawan. Ketapang. Kalimantan Barat (4 GW): Pra-survei
24. Pagar Mentimun. Ketapang. Kalimantan Barat  (4 GW): Pra-survei
25. Kendawangan. Ketapang. Kalimantan Barat (4 GW): Pra-survei
26. Sangata. Kalimantan Timur (1 GW): Pra-survei
27. PPU. Babulu laut. Kalimantan Timur (1 GW): Pra-survei
28. Samboja. Kalimantan Timur (1 GW): Pra-survei