Karyawan Platform Fintech mengikuti vaksinasi gotong royong industri Fintech Pendanaan Bersama Indonesia di Gedung Smesco,  Pancoran, Jakarta, Jum'at, 23 Juli 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Gaya Hidup

Inilah Kombinasi Vaksin Booster COVID-19 yang Tepat Menurut Kemenkes

  • Inilah rekomendasi kombinasi vaksin booster yang tepat sesuai dengan persetujuan BPOM.

Gaya Hidup

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Vaksinasi booster akan dimulai pada hari ini, Rabu 12 Januari 2022. Program vaksin booster ini akan dilakukan secara gratis untuk masyarakat Indonesia.

Saat ini, sasaran vaksinasi booster ditujukan kepada masyarakat yang sudah berusia 18 tahun ke atas, orang lanjut usia, dan orang yang mengalami kondisi immunocompromised, dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau dua kali suntik dan minimal 6 bulan setelah penyuntikan dua dosis.

Pelaksanaan vaksinasi booster akan dilakukan secara bertahap. Pada Januari, vaksinasi booster akan menyasar sekitar 21 juta orang. Pemberian vaksinasi booster ini bertujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan dari COVID-19.

Pemerintah akan memberikan vaksin booster sesuai dengan ketersediaan vaksin yang ada tahun ini. Hal ini karena jenis vaksin booster akan berbeda dengan ketersediaan vaksin tahun lalu. Selain itu, pemerintah juga akan mempertimbangkan hasil riset yang telah dilakukan oleh para peneliti baik dari dalam negeri atau luar negeri.

Berdasarkan rekomendasi dari ITAGI dan persetujuan BPOM serta mempertimbangkan ketersediaan vaksin, kombinasi awal dari pemberian vaksinasi booster yaitu sebagai berikut.

  1. Jika Anda mendapatkan vaksin primer menggunakan AstraZeneca, maka vaksin booster yang diberikan yaitu setengah dosis Moderna.
  2. Jika Anda mendapatkan vaksin primer Sinovac, maka vaksin booster yang diberikan yaitu setengah dosis AstraZeneca atau setengah dosis Pfizer.

Vaksinasi primer sendiri merupakan vaksinasi dosis utama untuk memberikan imunitas atau kekebalan terhadap COVID-19 dalam jangka waktu tertentu. Vaksinasi primer ini diberikan secara homolog (jenis vaksin 1 dan 2 sama). 

Sedangkan vaksinasi booster merupakan vaksinasi yang diberikan setelah seseorang mendapatkan vaksin primer dosis lengkap yang bertujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan. Vaksinasi booster bisa diberikan secara homolog dan heterolog.

Heterolog diartikan sebagai vaksinasi booster yang menggunakan jenis vaksin berbeda dengan dosis pertama dan dosis kedua. Sementara Homolog merupakan vaksinasi booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama seperti vaksinasi dosis pertama dan kedua.

Seperti yang dilansir dari postingan akun Instagram @kemenkes_ri, beberapa penelitian dalam dan luar negeri menunjukkan bahwa vaksin booster heterolog atau vaksin booster dengan jenis kombinasi yang berbeda menunjukkan peningkatan antibodi yang relatif sama dengan vaksin booster homolog atau vaksin booster dengan jenis yang sama.

Terkait dengan ketersediaan vaksin, Kemenkes memastikan vaksinasi untuk program prioritas dan vaksinasi booster jumlahnya aman. Per 10 Januari, stok vaksin yang sudah diterima pemerintah ada 446 juta dosis. Vaksin yang sudah disuntikkan sebanyak 288 juta dosis, sehingga masih ada sekitar 150 juta dosis vaksin yang tersedia.

Meskipun telah divaksinasi, masyarakat diminta untuk tetap disiplin menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan 5M sebagai kunci untuk memberikan perlindungan yang optimal.