Inilah Manfaat Mehamami Literasi Keuangan Digital
- Dengan memahami literasi keuangan digital, masyarakat semakin memimanlisir risiko supaya terhindar dari permasalahan produk financial technology.
Fintech
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong masyarakat untuk lebih memahami berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang berbasis digital seperti financial technology (fintecth). Dengan memahami literasi keuangan digital masyarakat semakin memimanlisir risiko supaya terhindar dari permasalahan produk fintech tersebut.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan pemahaman yang baik tentang keuangan digital menjadi kunci dalam memastikan masyarakat dapat menggunakan layanan dengan bijak.
“Semakin tinggi tingkat literasi digital, semakin besar kemampuan masyarakat dalam mengenali risiko yang mungkin timbul saat menggunakan layanan keuangan digital. Dengan pemahaman yang baik, maka konsumen dapat mengambil keputusan dan langkah yang tepat untuk memitigasi risiko tersebut," kata Ogi dalam keterangan resmi OJK dikutip TrenAsia.com, Rabu 02 Agustus 2023.
- 6 Cara Tingkatkan Performa Ponsel Android yang Lemot
- Penyaluran Kredit Fintech Lending Menyusut, Jumlah Peminjam Semakin Ciut
- Dorong Konversi Motor Listrik, Kementerian ESDM Buat Program Sewa Baterai
Lebih lanjut, Ogi menyampaikan bahwa literasi digital juga berperan dalam membuka akses ke peluang investasi yang lebih luas melalui platform berbasis digital yang disertai pemahaman risiko dan mekanisme yang baik. Hal itu diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas dan sifatnya jangka panjang.
Masih Separuh
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan inklusi keuangan sebesar 85,10 persen. Nilai ini meningkat dibanding hasil SNLIK 2019 yaitu indeks literasi keuangan 38,03 persen dan inklusi keuangan 76,19 persen.
Sementara itu, untuk tingkat literasi keuangan digital masyarakat Indonesia 2022 masih berada di angka 41 persen. Dengan demikian, masih terdapat ruang pertumbuhan bagi masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan literasinya terutama untuk produk-produk keuangan berbasis digital yang sedang marak pada dewasa ini.
Namun demikian, untuk mehamami keuangan digital yang baik dan benar OJK sejatinya telah meluncurkan program (Digital Financial Literarity) DFL. Program ini dibuat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat yang awam terhadap literasi keuangan digital. Untuk merangsang pengetahuan, edukasi tersebut dijalankan dalam bentuk modul sosialisasi, e-book, video animasi, dan smart games.
Sampai detik ini, OJK terus berkomitmen dalam meningkatkan literasi keuangan digital melalui program yang inovatif dan berkolaborasi dengan stakeholder terkait antara lain Lembaga Jasa Keuangan, Penyelenggara Financial Technology (Fintech) dan Asosiasi di bidang Fintech.