<p>Ilustrasi pertambangan batu bara. / Pixabay</p>
Industri

Inilah Pemicu HBA April 2021 Naik Jadi US$86,68

  • JAKARTA – Harga Batu Bara Acuan (HBA) periode April 2021 naik menjadi US$86,68. Kenaikan harga ini dipicu oleh perang dagang antara Australia dengan Tiongkok sehingga berpengaruh terhadap sejumlah harga komoditas global, salah satunya batu bara. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi menjelaskan, hubungan […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Harga Batu Bara Acuan (HBA) periode April 2021 naik menjadi US$86,68. Kenaikan harga ini dipicu oleh perang dagang antara Australia dengan Tiongkok sehingga berpengaruh terhadap sejumlah harga komoditas global, salah satunya batu bara.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi menjelaskan, hubungan kedua negara tersebut memburuk karena pihak Australia menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi virus Corona pada April 2020. Sementara itu, pihak Tiongkok menolak dan menganggap hal itu sebagai bagian dari provokasi. 

Alhasil, negeri Kanguru tersebut mengumumkan larangan tidak resmi atas impor batu bara yang menyebabkan produksi dan logistik Tiongkok terganggu.

“Sebagai negara pengekspor batu bara terbesar di Tiongkok, Indonesia pun mendapat permintaan batu bara yang tinggi,” ujar Agung dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 April 2021.

Selain itu, faktor lain juga dipengaruhi oleh adanya gangguan di pelabuhan NCIG di Newcastle. Pasalnya, sebagian besar ekspor Newcastle ditujukan ke pelanggan jangka panjang di Asia Timur, seperti Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.

Gangguan tersebut menyebabkan negara-negara tujuan ekspor Newcastle mengambil permintaan batu bara di Indonesia. Produk batu bara yang dikirim dari Newcastle sendiri merupakan jenis termal berkalori tinggi yang digunakan untuk pembuatan baja dan pembangkit listrik.

Kemudian, di samping faktor permintaan dan pasokan, perhitungan nilai HBA juga diperoleh dari rata-rata empat indeks harga batu bara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya.

Sebagai catatan, nilai HBA sejak tahun 2021 cukup fluktuatif. Dibuka pada level US$75,84 per ton di Januari, HBA sempat mengalami kenaikan pada bulan Februari sebesar US$87,79 per ton sebelum akhirnya turun pada Maret menjadi US$84,49 per ton. Namun, HBA periode April kali ini naik lagi menjadi US$86,68.

Agung menyebut, nilai HBA pada April ini akan digunakan untuk menentukan harga batu bara terhadap titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut alias FOB Vessel