<p>Pertamina luncurkan kapal baru VLCC (Very Large Crude Carrier) berkapasitas dua juta barel. / Dok. Pertamina</p>
Industri

Inilah Proyek Eksplorasi Pertamina Sepanjang 2020

  • JAKARTA – Sepanjang 2020, PT Pertamina (Persero) Subsektor Hulu Pertamina telah menjalankan proyek eksplorasi, terdiri dari 31.852 km Seismic 2D dan 755 km2 Seismik 3D. Selain itu, ada sembilan pengeboran dan pengembangan 233 sumur. Whisnu Bahriansyah selaku Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Energi mengatakan, saat ini setidaknya ada dua proyek yang tengah berlangsung. Pertama, proyek Jambaran Tiung Biru yang dioperasikan oleh Pertamina […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Sepanjang 2020, PT Pertamina (Persero) Subsektor Hulu Pertamina telah menjalankan proyek eksplorasi, terdiri dari 31.852 km Seismic 2D dan 755 km2 Seismik 3D. Selain itu, ada sembilan pengeboran dan pengembangan 233 sumur.

Whisnu Bahriansyah selaku Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Energi mengatakan, saat ini setidaknya ada dua proyek yang tengah berlangsung. Pertama, proyek Jambaran Tiung Biru yang dioperasikan oleh Pertamina EP Cepu (PEPC) di Jawa Timur.

Menurutnya, saat ini proyek tersebut sudah dalam tahap well testing. “Total ada enam sumur pengembangan, yakni enam di Jambaran East dan dua di Jambaran Central,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 24 Februari 2021.

Jambaran Tiung Biru ini, lanjutnya, menjadi proyek perdana yang menerapkan inovasi perforasi secara rigless dengan Smart Coiled Tubing Unit pada 22 September 2020.

Whisnu bilang, pihaknya mengimplementasikan Active Distributed Temperature Sensing (DTS) untuk mengetahui zonal contribution di interval produksi 800 ft.

“Uji produksi dilakukan secara aman dengan laju produksi melebihi 60 MMSCFD, serta kandungan H2S hingga 8.000 ppm dan CO2 mencapai 25 persen,” jelasnya.

Sementara untuk proyek pengembangan lapangan KLD di Lepas Pantai Utara Jawa Barat, kini dijalankan oleh PHE ONWJ. Proyek tersebut diketahui telah on stream sejak awal tahun ini, dengan jumlah produksi sebesar 15 MMSCFD. 

Whisnu menjelaskan, PHE WMO berhasil melakukan reaktifasi anjungan PHE 12 yang berada 50 km dari bibir pantai Kabupaten Bangkalan, Madura.

Anjungan ini terdiri dari dua sumur, yaitu PHE-12 A1 dan PHE-12 A3 yang dijalankan pada November 2020. Adapun targetnya, proyek ini bisa menambah produksi migas sebesar 1.000 BOPD bagi PHE WMO.

“Dalam situasi pandemi, tantangan yang dihadapi perseroan cukup tinggi. Selain memastikan sisi operasional, kami juga senantiasa menerapkan protokol kesehatan untuk keselamatan pekerja,” tuturnya.