Aardvark (Babi Tanah)
Sains

Inilah Rahasia Keahlian Aardvark dalam Menggali Lubang dengan Cepat

  • Meskipun aardvark terlihat seperti babi, terutama dengan tubuh dan moncongnya, sebenarnya aardvark memiliki nenek moyang yang sama dengan gajah dan tikus emas.

Sains

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Aardvark mendapatkan namanya dari kata dalam bahasa Afrika Selatan yang berarti “babi tanah.” Meskipun aardvark terlihat seperti babi, terutama dengan tubuh dan moncongnya, sebenarnya aardvark memiliki nenek moyang yang sama dengan gajah dan tikus emas. Aardvark hidup di sebagian besar wilayah sub-Sahara Afrika.

Aardvark menggunakan cakarnya yang besar di bagian depan untuk menggali lubang dengan kecepatan 2 kaki (0,6 meter) dalam 15 detik sehingga mereka dapat dengan cepat mendapatkan makanan favorit mereka yaitu rayap dan semut.

Aardvark memiliki lidah yang panjang dan lengket, yang panjangnya bisa mencapai hingga 12 inci (30 sentimeter). Setiap malam, mereka mampu menggali sarang rayap dan sarang semut, lalu mengisap dan menelan puluhan ribu serangga.

Aardvark adalah hewan yang paling aktif pada malam hari dan cenderung hidup sendiri. Selama siang hari, mereka tidur dengan melingkar di dalam liang mereka. Saat malam tiba, aardvark akan muncul dengan hati-hati dari sarangnya, melompat-lompat sambil berjaga-jaga terhadap predator.

Mereka mampu melihat pada malam hari. Namun demikian, penglihatan mereka buruk dan buta warna. Mereka mengandalkan indera pendengaran dan penciuman mereka, menggunakan telinga dan moncong panjang mereka untuk bergerak dan mencari serangga.

Aardvark betina melahirkan di dalam liang mereka. Biasanya hanya satu anak pada satu waktu. Seekor anak aardvark tinggal di liang selama dua pekan dan kemudian mulai berani keluar untuk mencari makan di malam hari bersama ibunya. 

Anak aardvark mulai menggali makanan sendiri ketika mencapai usia enam bulan dan mereka tumbuh menjadi ukuran penuh dalam waktu sekitar satu tahun. Kemampuan menggali cepat aardvark juga membantu melindunginya dari predator, seperti hyena dan singa. 

Ketika merasa terancam, aardvark dapat menggali lubang dan menutupi dirinya sendiri dalam waktu sekitar sepuluh menit. Cakar-cakarnya yang besar juga merupakan lapisan pertahanan lainnya. Meskipun aardvark tetap tersebar luas, manusia merupakan ancaman terbesar bagi aardvark. 

Beberapa pemilik tanah tidak suka lubang yang ditinggalkan oleh aardvark dan membunuhnya. Penggunaan pestisida untuk menanam tanaman di tanah yang dihuni oleh aardvark juga telah mengurangi jumlah serangga yang tersedia bagi aardvark untuk dimakan.