Mulai 20 Maret 2023,  pemerintah
Nasional

Insentif Motor Listrik Bergulir, Ini 8 Produsen Otomotif yang Dapat Subsidi

  • 8 perusahaan dengan 13 model motor listrik bisa mendapat insentif atau subsidi dari pemerintah.
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungapkan ada 8 perusahaan dengan 13 model motor listrik yang mendapat insentif atau program Bantuan Pemerintah dan Insentif Fiskal untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Tafiek Bawazier mengungkapkan 8 produsen otomotif ini telah memenuhi syarat dari pemerintah yaitu produknya memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 40%.

"Jumlah perusahaan KBLBB roda dua per TKDN 40% hari ini 8 perusahaan untuk 13 model. Teman-teman manufaktur udah bisa akses,"katanya dalam Konferensi Pers Program Bantuan Pemerintah dan Insentif Fiskal untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), Senin, 20 Maret 2023.

Adapun  pada tahun ini, Kemenperin menargetkan insentif motor listrik diberikan kepada 200 ribu kendaraan baru. Sedangkan pada tahun 2024 meningkat menjadi 600.000 unit. 

Adapun syarat yang harus dipeuhi produsen motor listrik yaitu diproduksi di dalam negeri, TKDN 40% dan di mana 1 NIK hanya berhak untuk 1 kali pembelian. Produsen juga telah dapat mendaftar untuk kepesertaan program melalui SISAPIRA.

Berikut merek motor yang mendapatkan insentif sebesar Rp 7 juta per unitnya:

Perusahaan Motor ListrikTipe ModelTingkat TKDN
 PT Wika Industri Manufaktur Gesits G1 A/TTKDN 46,73%
PT Terang Dunia InternusaUnited T1800 A/T TKDN 56,89%
 United TX3000 A/T TKDN 57,19%
 United TC1800 A/T TKDN 57,02%
PT Smoot Motor IndonesiaSmoot Elektrik TempurTKDN 47,61%
 Smoot Elektrik ZuzuTKDN 47,88%
 PT Volta Indonesia SemestaVolta 401 TKDN 47,36%
PT Juara Bike Selis E-Max TKDN 53,69%
 Selis Agats53,37%
 PT Triangle Motorindo Viar New Q1TKDN 50,26%
PT Artas Rakata IndonesiaRAKATA X5TKDN 54,17%
 RAKATA S9TKDN 55,78%
PT Hartono Istana TeknologiPolytron PEV 30M1 A/T45,31%