Seorang Pria yang Diidentifikasi sebagai Tersangka oleh Polisi Menunjukkan Apa yang Tampak Sebagai Senapan Semi-Otomatis, di Lewiston, Maine (Reuters)
Dunia

Insiden Penembakan Massal di Maine AS, 22 Orang Tewas

  • Jika jumlah korban tewas 22 dikonfirmasi, pembantaian itu akan menjadi yang paling mematikan di Amerika Serikat setidaknya sejak Agustus 2019. Hal itu ketika seorang pria bersenjata menembaki pembeli di Walmart El Paso dengan senapan AK-47.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Sebanyak 22 orang meninggal dunia dalam insiden penembakan massal di Lewiston, Maine, Amerika Serikat, Rabu, 25 Oktober 2023, malam waktu setempat. Sedikitnya 50 orang mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut.  

Ratusan polisi masih melakukan pencarian di kota Lewiston dan sekitarnya untuk mencari pelaku penembakan di sebuah bar dan tempat boling. Polisi setempat mengidentifikasi Robert R. Card, yang berusia 40 tahun, sebagai orang yang menarik perhatian dalam kasus ini. 

Hal itu merujuk unggahan foto seorang pria di Facebook yang memegang senjata otomatis separuh dalam posisi menembak. Foto-foto dari salah satu tempat kejadian kejahatan pada hari Rabu menunjukkan seorang pria berjanggut dengan jaket cokelat dan celana jeans, memegang senjata dalam posisi menembak.

“Kami memiliki ratusan petugas polisi yang sedang bekerja di negara bagian Maine untuk menyelidiki kasus ini dan mencari tahu keberadaan Mr. Card, yang merupakan orang yang berkepentingan,” kata Komisaris Keselamatan Publik Maine Mike Sauschuck dalam konferensi pers.

Beberapa media melaporkan, aparat penegakan hukum Maine mengidentifikasi Card sebagai seorang instruktur senjata api terlatih dan anggota cadangan Angkatan Darat AS yang baru-baru ini melaporkan masalah kesehatan mental. Ia sempat mengancam akan menembak pangkalan National Guard.

“Card juga dilaporkan telah dirawat di fasilitas kesehatan mental selama dua minggu pada musim panas 2023 dan kemudian dibebaskan,” kata pemberitahuan dari Maine Information & Analysis Center, dilansir dari Reuters, Kamis, 26 Oktober 2023. Reuters belum dapat mengautentikasi info dari buletin tersebut. 

Bar dan tempat boling yang menjadi lokasi kejadian berjarak sekitar empat mil (6,5 km) di Lewiston, bekas pusat industri tekstil, sebuah kota dengan populasi sekitar 38.000 orang di Kabupaten Androscoggin. Kawasan itu sekitar 35 mil (56 km) ke utara dari kota terbesar Maine, Portland.

Laporan sebelumnya menyebutkan adanya lokasi penembakan ketiga di pusat distribusi Walmart. Namun Walmart kemudian mengeluarkan pernyataan kepada media lokal yang mengatakan tidak ada penembakan yang terjadi di properti mereka.

Pusat Medis Central Maine di Lewiston mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka menanggapi peristiwa penembakan massal dan berkoordinasi dengan rumah sakit di sekitarnya untuk merawat pasien. “Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan dan akan terus menerima pembaruan,” kata seorang pejabat AS di Washington.

“Presiden berbicara melalui telepon secara individual kepada Gubernur Maine Janet Mills, Senator Angus King dan Susan Collins, dan Anggota Kongres Jared Golden tentang penembakan di Lewiston dan menawarkan dukungan penuh dari pemerintah federal setelah serangan tersebut,” kata Gedung Putih.

Menuerut Gun Violence Archive, jika jumlah korban tewas 22 dikonfirmasi, pembantaian itu akan menjadi yang paling mematikan di Amerika Serikat setidaknya sejak Agustus 2019. Hal itu ketika seorang pria bersenjata menembaki pembeli di Walmart El Paso dengan senapan AK-47, menewaskan 23 orang dalam penembakan yang dianggap sebagai kejahatan kebencian anti-Hispanik oleh jaksa.

Menurut Polisi Negara Maine, angka 22 kematian ini juga setara dengan jumlah pembunuhan yang biasanya terjadi di Maine dalam satu tahun tertentu. Jumlah pembunuhan tahunan di negara bagian ini telah fluktuatif antara 16 hingga 29 sejak tahun 2012.

Jumlah penembakan di AS di mana empat orang atau lebih ditembak telah meningkat sejak pandemi COVID-19 dimulai pada tahun 2020, dengan 647 kejadian terjadi pada tahun 2022 dan diperkirakan akan mencapai 679 kejadian pada tahun 2023, berdasarkan tren hingga bulan Juli, menurut data dari arsip.

Penembakan massal AS paling mematikan yang pernah tercatat adalah pembantaian 58 orang oleh seorang pria bersenjata yang menembaki festival musik country Las Vegas dari sebuah hotel bertingkat tinggi pada tahun 2017.