Integrasi GoTo Bantu Mitra Pertahankan Pendapatan Saat Kegiatan Offline Kembali Pulih
- Kepala LPEM FEB UTI Chaikal Nuryakin mengatakan bahwa pada tahun 2022, tepatnya saat ekonomi global bergerak ke arah pemulihan pascapandemi, masyarakat pada umumnya masih menahan konsumsi. Hal tersebut terlihat dari indeks pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih lebih rendah dari periode sebelum pandemi.
Korporasi
JAKARTA - Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menyatakan integrasi dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah membantu para mitra platform untuk mempertahankan pendapatan saat kegiatan offline kembali pulih.
Sebagaimana diketahui, pada masa-masa pandemi COVID-19, masyarakat dituntut untuk lebih banyak melakukan kegiatan di rumah untuk menghindari penyebarluasan infeksi.
Pada saat itu pula platform-platform yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara online pun semakin diadopsi oleh banyak orang yang aktivitas di luar ruangannya terbatas karena kebijakan-kebijakan yang berlaku.
- Bappebti: Bursa Kripto Siap Launching Paling Lambat Juli 2023
- Psikolog Ungkap 3 Cara Ampuh Perkuat Rasa Cinta ke Pasangan
- Permintaan Variatif, Harga Batu Bara Masih Dalam Tekanan
Kepala LPEM FEB UTI Chaikal Nuryakin mengatakan bahwa pada tahun 2022, tepatnya saat ekonomi global bergerak ke arah pemulihan pascapandemi, masyarakat pada umumnya masih menahan konsumsi.
Hal tersebut terlihat dari indeks pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih lebih rendah dari periode sebelum pandemi.
"Namun demikian, platform teknologi telah menjadi pilihan masyarakat untuk konsumsi sehingga mitra ekosistem teknologi pendapatannya tetap konsisten atau meningkat," ujar Chaikal dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Tokopedia Tower, Jakarta, Selasa, 20 Juni 2023.
Peningkatan Pendapatan Mitra GoTo
Chaikal menambahkan bahwa pihaknya menemukan adanya peningkatan pendapatan rata-rata sebesar 5% pada mitra usaha Gojek dan GoTo Financial, sedangkan mitra penjual Tokopedia meraup pendapatan secara konsisten.
Menurut hasil survei, mitra usaha Gojek dan GoTo Financial rata-ratanya memperoleh penghasilan sebesar Rp4,82 juta perbulan pada 2021, angka tersebut naik 5% menjadi Rp5,04 juta perbulan pada 2022.
Pendapatan penjual Tokopedia secara keseluruhan konsisten di kisaran Rp10 juta perbulan, tepatnya Rp10,42 juta pada 2021 menjadi Rp10,14 juta pada 2022. Begitu juga dengan mitra pengemudi GoSend Sameday yang penghasilannya berkisar di Rp5 juta rupiah perbulan, tepatnya Rp5,09 juta pada 2021 dan Rp5,16 juta pada 2022.
- 5 Kebiasaan yang Membuat Anda Jadi Money Magnet
- Anthoni Salim Dipastikan Masuk Darma Henwa (DEWA)
- Dirut dan Wadirut Mundur Usai Anthoni Salim Masuk ke DEWA
Menurut Chaikal, studi terhadap GoTo menarik untuk dipelajari karena selain posisi perseroan sebagai salah satu ekosistem teknologi terbesar di dalam negeri, GoTo juga melibatkan banyak elemen, mulai dari pengemudi hingga para pedagang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dari hasil riset LPEM FEB UI, ditemukan juga bahwa pemanfaatan layanan keuangan mitra usaha GoTo berada di atas rata-rata nasional.
Penggunaan layanan keuangan keuangan seperti dompet digital, mobile banking, dan tabungan mengalami peningkatan dari 88% pada tahun 2021 menjadi 91% pada tahun 2022, yang mana persentasenya lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 85%.
Bisnis GoTo Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Chaikal pun menyebutkan bahwa bisnis GoTo dapat memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam hal terbukanya peluang yang lebih besar dan setara untuk kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
"Contohnya, tingkat pendidikan biasanya menjadi hambatan pertama bagi masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan dan penghidupan. Platform GoTo yang tidak mensyaratkan level pendidikan tertentu membuat semakin banyak masyarakat bisa berpartisipasi dalam ekonomi digital," papar Chaikal.
- Lelah Setelah Makan Siang? Mungkin Anda Mengalami Kemerosotan Sore
- Sri Mulyani Lanjutkan Pembebasan PPN untuk Rumah Subsidi, Ini Syaratnya!
- Kalah Saing dengan GoTo, Grab Kembali PHK Karyawan
Menurut Chaikal, masyarakat bisa memperoleh akses pendapatan dalam waktu yang lebih fleksibel. Kapasitas yang mengindikasikan sifat inklusif dan rendah hambatan ini kemudian dapat menimbulkan efek bola salju positif lainnya, yakni peningkatan inklusi keuangan dan kesempatan kerja bagi perempuan.
Bahkan, menurut hasil kajian LPEM UI, ditemukan bahwa mitra pengemudi roda dua GoTo berasal dari berbagai individu dengan tingkat pendidikan yang beragam, mulai dari tamatan sekolah dasar (SD) hingga sarjana. Mitra yang merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat pun menjadi yang paling dominan.
Profil Mitra Tokopedia
Sementara itu, mitra penjual Tokopedia hampir sebagian besarnya merupakan lulusan D4/S1 (46%) dan diikuti oleh lulusan SMA sederajat (38%), sedangkan hampir setengah dari responden mitra usaha GoTo adalah lulusan SMA dan sederajat dengan persentase 49,57%.
Kemudian, sekitar 54,21% mitra pengemudi GoCar adalah lulusan SMA sederajat. Lulusan SMA sederajat pun mendominasi kelompok mitra pengemudi GoRide dengan persentase 72,06%.
Selain bisa membuka peluang yang lebih setara bagi masyarakat tanpa memandang pendidikan terakhir, ekosistem GoTo pun dinilai LPEM FEB UI mampu untuk membantu mewujudkan kesetaraan gender melalui penciptaan kesempatan kerja bagi perempuan.
Para mitra pedagang dan penjual di ekosistem GoTo biasanya mempekerjakan 2-3 pekerja, dan lebih dari 50%-nya berjenis kelamin perempuan.
"Meskipun mayoritas dari keseluruhan mitra GoTo adalah laki-laki, proporsi mitra laki-laki dan perempuan di antara mitra pedagang dalam ekosistem GoTo cukup seimbang, khususnya proporsi pemilik bisnis. Selain itu, baik laki-laki dan perempuan punya proporsi yang sama dalam menjadi pemilik usaha di ekosistem GoTo," kata Chaikal.
- 5 Kebiasaan yang Membuat Anda Jadi Money Magnet
- Anthoni Salim Dipastikan Masuk Darma Henwa (DEWA)
- Dirut dan Wadirut Mundur Usai Anthoni Salim Masuk ke DEWA
Sebagai informasi, riset terhadap pendapatan mitra driver dan UMKM dilakukan pada akhir Desember 2022 hingga Januari 2023 dengan distribusi sampel yang mencerminkan populasi mitra GoTo.
Survei dilakukan kepada mitra driver GoTo dengan total sampel sebanyak 3.814 orang dari delapan wilayah kerja di Indonesia yang mencakup beberapa kota besar. Ukuran sampel memiliki margin of error sekitar 2,5% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Sementara itu, survei pada mitra UMKM Gojek dilakukan dengan total sampel sebanyak 3.615 orang. Ukuran sampel memiliki margin of error sekitar 2% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Kemudian, survei pada mitra UMKM Tokopedia dilakukan pada bulan Januari 2023 dengan total sampel sebanyak 1.496 orang yang berasal dari seluruh Indonesia namun dengan distribusi yang masih terfokus di Pulau Jawa. Ukuran sampel memiliki margin of error sekitar 3% dengan tingkat kepercayaan 95%.