Intel dan Nvidia Buat Chip Khusus untuk Latih AI
- Intel Corp telah membawa prosesor terbarunya untuk aplikasi deep-learning kecerdasan buatan (AI) ke Cina
Tekno
JAKARTA - Tren kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tampaknya semakin panas. Tidak hanya penyedia layanan AI saja yang kini sedang ramai dibicarakan, produsen semikonduktor juga tampaknya tidak ingin ketinggalan ikut dalam hype teknologi kecerdasan buatan ini.
Hal inilah yang dilakukan oleh Intel dan Nvidia. Seperti yang dilansir dari laman SCMP pada Kamis, 13 Juli 2023 Intel Corp telah membawa prosesor terbarunya untuk aplikasi deep-learning kecerdasan buatan (AI) ke Cina, di mana terjadi permintaan besar-besaran pada chip canggih yang dibatasi Amerika Serikat dan menimbulkan perdagangan under the counter untuk GPU selundupan dari Nvidia Corp.
Pada konferensi pers yang diselenggarakan di Beijing pada hari Selasa lalu, eksekutif Intel mempresentasikan prosesor perusahaan, Gaudi2, perangkat yang tidak tunduk pada pembatasan ekspor Amerika Serikat sebagai jawaban atas GPU A100 premium dari Nvidia yang banyak digunakan untuk melatih sistem kecerdasan buatan.
- Realisasi Program Rumah Murah FLPP Baru Capai 47,15 Persen
- Capex Pertamina International Shipping Sentuh Rp45 Triliun hingga 2028
- Efek Kebocoran Data 300 Ribu Pelanggan, LG Uplus Didenda Rp79,8 Miliar
Seperti yang dikutip dari SCMP, inisiatif terbaru oleh Intel ini menghasilkan 27% dari total pendapatan tahun 2022 di China. Hal itu menggarisbawahi pentingnya pasar yang luas bagi penyedia teknologi semikonduktor Amerika Serikat, terlepas dari kontrol ekspor Washington.
Hal ini juga mengikuti upaya yang dilakukan Nvidia awal tahun ini di mana Nvidia mendorong versi modifikasi dari GPU A100 dan H100 andalannya di China untuk tetap mematuhi batasan Amerika Serikat dan menjaga jalur pasokan tetap terbuka untuk melayani pelanggannya di China, di mana proyek pengembangan AI baru telah berkembang untuk menciptakan layanan serupa ChatGPT milik OpenAI.
Seperti yang telah diketahui, pada Agustus tahun lalu, Departemen Perdagangan Amerika Serikat memberlakukan pelarangan Nvidia dan Advanced Micro Devices (AMD) untuk menjual beberapa chip canggih ke China. Nvidia diperintahkan untuk berhenti menjual GPU A100 dan H100, sementara AMD dilarang melakukan ekspor chip MI250 ke China.
- Pemkot Balikpapan Bagikan 800 Seragam Sekolah Gratis
- Jemaah Haji Hilang: Penyelenggara Diminta Harus Mawas Diri
- Bank Sentral Korea Bekukan Suku Bunga 4 Kali Beruntun
Hal ini membuat sektor teknologi kecerdasan buatan atau AI di China berebut untuk membeli atau memperoleh pasokan chip canggih yang terbatas dari Nvidia, yang saat ini hampir semua menggunakan GPU untuk melatih sistem AI. Permintaan yang kuat ini bahkan telah menciptakan pasar yang berkembang pesat untuk GPU selundupan, seperti perangkat A100 dan H100 dari Nvidia.GPU A100 Tensor Core, menurut situs web Nvidia, mendukung pusat data terkemuka dunia yang digunakan untuk AI, analitik data, dan aplikasi komputasi performa tinggi.
Sedangkan Intel memperkuat komitmennya di China untuk menyediakan klien dengan berbagai pilihan perangkat keras. Executive Vice-President Intel, Sandra Rivera, yang juga menjabat sebagai manajer umum pusat data perusahaan dan grup AI, pada pers konferensi di Beijing lalu mengatakan bahwa Gaudi2 dirancang untuk menurunkan penghalang untuk masuk dan meningkatkan kemampuan klien untuk menyebarkan AI melalui cloud dan teknologi canggih dan membantu membangun masa depan AI China.
- 7 Kebiasaan yang Dimiliki Oleh Orang Sukses, Tertarik Melakukannya?
- Ada Nama Ivan Tanjaya di Balik Beach Club Terbesar di Dunia
- Wow, Kekayaan Bos Mayapada Group Ada yang Terbang 3000 Persen!
Intel mengumumkan bahwa mereka juga bekerja sama dengan Inspur Group, produsen server AI terbesar kedua di dunia, yang berbasis di provinsi Shandong bagian timur untuk membangun mesin bertenaga Gaudi2 baru.