<p>Jembatan gantung terpanjang di Indonesia yang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat / Facebook @situgunungsuspensionbridge </p>
Gaya Hidup

Intip Keindahan Situ Gunung Suspension Bridge, Jembatan Gantung Terpanjang ASEAN

  • Situ Gunung Suspension Bridge dan obyek wisata lain di dalamnya dapat dicapai dari Jakarta melalui perjalanan darat selama 2-3 jam.

Gaya Hidup
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Sukabumi resmi memiliki jembatan gantung terpanjang se-Asia Tenggara sejak diresmikan Maret 2019 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Ikon wisata baru itu bernama Situ Gunung Suspension Bridge, yakni jembatan gantung sepanjang 243 meter.

Jembatan Situ Gunung berlokasi di Desa Kadudampit, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Membentang di atas kawasan konservasi Situ Gunung di Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP).

Jembatan berkonstruksi kabel baja dengan lantai dari kayu ulin asli Papua seberat 80 ton itu bertengger di ketinggian 161 meter di atas permukaan laut. Penggunaan kayu ulin untuk bahan lantai jembatan dipilih karena lebih tahan cuaca dan tidak mudah dimakan rayap.

Dibangun oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama pihak swasta pada Mei 2017, proyek ini menyedot dana sebesar Rp5 miliar.

Jembatan gantung terpanjang di Indonesia yang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Foto: INSTAGRAM/sukabumiexplore/ Sumber: indonesia.go.id

Keseruan Jembatan Situ Gunung

Untuk menikmati sensasi ngeri-ngeri sedap, jembatan Situ Gunung dibuka setiap hari mulai pukul 07.30 hingga 17.30 WIB.

Tiket masuknya cukup terjangkau, Rp50.000 per orang atau Rp25.000 untuk tiket khusus anak-anak di bawah usia 10 tahun dan lanjut usia.

Setibanya di sana, wisatawan harus berjalan sejauh 600 meter untuk bisa mencapai jembatan dan mulai menitinya. Tingkat keamanannya pun tinggi, wisatawan dibekali sabuk pengaman di pinggang.

Alat standar keselamatan itu digunakan untuk mengantisipasi jika tiba-tiba terjadi guncangan saat berada di tengah jembatan.

Aturannya, saat guncangan terjadi, pengunjung yang sedang berada di atas jembatan dapat langsung mengaitkan sabuk ke ramp yang terdapat di sisi-sisi jembatan. Hal itu demi menjaga posisi pengunjung agar tetap seimbang saat berjalan.

Petugas juga membatasi jumlah pengunjung yang berada di atas jembatan dalam waktu bersamaan. Paling banyak 40 orang, meski daya tampung jembatan adalah 55 ton.

Air Terjun Curug Sawer yang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat / Facebook @situgunungsuspensionbridge

Obyek Wisata Lain

Jembatan gantung selebar 1,2 meter ini juga menjadi penghubung kita untuk menuju air terjun Curug Sawer meski kita masih harus berjalan kaki lagi sejauh 1 kilometer. Ketinggian air terjunnya mencapai 35 meter dan berasal dari aliran Sungai Cigunung.

Di sekitarnya terdapat bebatuan besar yang bisa menjadi lokasi berfoto dengan latar air terjun. Sebetulnya, jembatan gantung mempersingkat jarak ke Curug Sawer dari semula 1,7 km dihitung sejak pintu masuk menjadi berkurang 500 meter atau sekitar 1,2 km.    

Masih ada obyek lain yang wajib dikunjungi di lokasi ini. Situ Gunung, sebuah danau alami seluas 120 hektare (ha) yang menjadi tujuan utama pengunjung.

Letaknya sekitar 850 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di sekitarnya terdapat arena berkemah seluas 5 ha dan pengunjung cukup membayar tiket Rp32.500 per orang.

Ada juga restoran De’Balcone yang berada di tepi lembah. Pemandangan dari balkon yaitu jembatan gantung, lembah hijau, dan Gunung Gede.

Situ Gunung Suspension Bridge dan obyek wisata lain di dalamnya dapat dicapai dari Jakarta melalui perjalanan darat selama 2-3 jam. (SKO)