starship.jpg
Dunia

Intip Kemegahan Starship, Roket Terbesar dan Termegah Dunia yang dibuat Elon Musk

  • Starship diklaim sebagai roket terbesar, termegah, dan terkuat di dunia.

Dunia

Rizky C. Septania

TEXAS - Sebuah roket raksasa tampak bertengger di dekat sebuah desa kecil Boca Chica, ujung selatan Texas. Roket tersebut adalah mega roket STarship buatan SpaceX.

Starship diklaim sebagai roket terbesar, termegah, dan terkuat di dunia. Tak seperti roket lain yang pernah ada, sejumlah perbedaan mencolok tampak pada visual roket ini.

Sebagaimana terlihat, roket Sapace X terdiri dari dua bagian. Penguat roket bagian pertama, yang disebut Super Heavy sepenuhnya tampak berwarna perak. Sedangkan pesawat ruang angkasa tahap kedua, yang dijuluki Starship berwarna setengah perak setengah hitam.

Perlu diketahui, skema warna perak hitam ini merupakan perubahan besar dari roket Falcon 9 putih SpaceX atau Space Launch System oranye dan putih NASA.

Mengutip Insider, Jumat, 17 Maret 2023, penampilan Starship yang sebagian besar berwarna perak berasal dari jenis paduan non-korosif yang disebut baja tahan karat seri 300. Ini merupakan pertama kalinya seseorang membuat roket dari bahan ini sejak tahun 1950-an.

Alasan mengapa sebagian besar perusahaan roket sebelumnya menghindari baja adalah karena beratnya. Pasalnya, semakin berat roket, maka semakin sedikit muatan yang dapat Anda bawa ke luar angkasa dengan tangki bahan bakar yang sama.

Itulah yang kemudian menyebabkan kerangka luar kebanyakan roket dibuat dari logam yang tahan lama namun ringan seperti aluminium dan titanium. Titanium sangat bagus untuk menjaga roket tetap ringan tetapi harganya bisa mencapai 15 hingga 20 kali lipat dari baja.

Pada 2019, SpaceX mengganti sirip jaringan titanium roket Falcon 9 dengan sirip baja yang dilas. Namun, biaya tentunya bukan satu-satunya alasan SpaceX sekarang lebih memilih baja daripada titanium dalam roketnya.

Menurut para ahli ilmu material, baja bekerja lebih baik dalam kondisi suhu ekstrem dibandingkan titanium. Artinya baja dapat bertahan dengan baik di bawah panas ekstrem seperti saat peluncuran dan masuk kembali ke atmosfer maupun suhu sangat dingin seperti di luar angkasa.

Hal tersebut tentunya menjadi penting mengingat misi Starship adalah untuk membawa manusia ke bulan dan Mars.

Baja tahan karat, di sisi lain, sebenarnya meningkatkan kekuatannya pada suhu kriogenik ini menjadikannya ideal untuk perjalanan ruang angkasa dalam waktu yang lama.

Profesor astronotika di University of Southern California, Mike Gruntman mengatakan bahwa sangat penting menggunakan baja tahan karat untuk mencegah korosi.

"Kulit kendaraan mengalami beban dinamis selama pendakian bertenaga melalui atmosfer, jadi kekuatan struktural bahan juga penting. Plus, harga juga berperan," kata Gruntman sebagaimana dilansir TrenAsia.com.

Bagian Hitam Starship

Sama seperti Space Shuttles milik NASA, Starhip memiliki bagian perut berwarna hitam. Warna hitam ini merupakan serangkaian ubin tahan panas yang terbuat dari silika, yang dirancang untuk melindungi pesawat ruang angkasa dari suhu yang sangat panas saat memasuki kembali atmosfer bumi.

Namun ada satu perbedaan antara ubin Starship dan Space Shuttles adalah bentuknya heksagonal. Sedangkan ubin Shuttles berbentuk persegi .

Ketika seorang pengguna Twitter bertanya tentang bentuk ubin yang tidak biasa, Musk menjawab bahwa ubin berbentuk heksagonal tidak meninggalkan jalur lurus untuk mempercepat gas panas melalui celah.

Dengan kata lain, ini adalah tindakan ekstra untuk mencegah pesawat luar angkasa terlalu panas dan meledak saat masuk kembali.

Tak Gunakan Cat Putih

Sebagaiamana diketahui, sebagian besar roket diberi warna putih. Alasannya, putih merupakan warna yang aling sedikit panas di antara semua warna dalam spektrum yang terlihat, yang membantu menjaga roket sedingin mungkin.

Hal itu tentunya penting karena bahan bakar roket biasanya perlu disimpan pada suhu antara -297 derajat Fahrenheit dan -432 derajat Fahrenheit.

Alhasil, ketika roket terpanggang di bawah terik matahari di landasan peluncuran selama berjam-jam atau berhari-hari, akan lebih murah untuk tetap dingin jika warnanya putih. Ini mungkin juga berlaku untuk warna perak. Menurut penelitian yang menemukan mobil perak memiliki kabin yang lebih dingin daripada mobil hitam.

SpaceX tidak akan mengomentari apakah hal itu menjadi alasan kenapa roket Starship  berwarna perak. Namun masuk akal jika mereka tidak harus mengecat roket dengan warna putih dan mempertahankan warna baja alaminya. Selain menghemat uang untuk cat, ini juga membuat roket menjadi lebih lebih ringan.

"Sifat serap dan emisif, termasuk warna, akan selalu memainkan peran untuk kontrol termal pasif. Meskipun dalam hal manajemen panas, putih bahkan lebih baik daripada perak," kata Gruntman.

Terlepas dari penjelasan yang jelas dari SpaceX untuk wajah perak dan hitam Starship, kemungkinan itu untuk menjaga agar roket tetap ringan dan aman dan bukan hanya untuk pertunjukan.

Baru-baru ini, selama konferensi di Washington DC, Presiden SpaceX dan COO Gwynne Shotwell berkata bahwa tujuan sebenarnya adalah untuk tidak meledakkan landasan peluncuran.

"Itulah yang namanya kesuksesan," ujar Shotwell.