<p>Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan Sykbrige CSW, Jakarta, Minggu 4 Juli 2021.Proyek pembangunan skybridge untuk integrasi Halte Transjakarta CSW di Stasiun MRT Asean terus dikebut setelah mengalami kemunduran dari target awal. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Industri

Intip Progres Proyek Mass Rapid Transit East – West Line Senilai Rp160 Triliun

  • Proyek senilai Rp160 triliun yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) ini digadang-gadang bakal mengurangi ketergantungan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jabodetabek.
Industri
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - Pemerintah terus mendorong penyelesaian proyek MRT East West, yang merupakan pengembangan MRT Fase 3 dengan rute Balaraja-Cikarang sepanjang 84,102 kilometer. 

Maklum, proyek senilai Rp160 triliun yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) ini digadang-gadang bakal mengurangi ketergantungan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jabodetabek.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengatakan pemerintah tengah berupaya agar tercapai financial closing untuk proyek ini di tahun 2024. Adapun sejauh ini Jepang telah menyatakan dukungan pembiayaan sebagai investor utama.

“Arahan Bapak Presiden bahwa proyek ini bisa diselesaikan atau financial closing di 2024 sehingga tentu program ini perlu kita tindaklanjuti,” kata Menko Airlangga di sela Rapat Koordinasi Menteri terkait Percepatan Infrastruktur PSN baru-baru ini.

Ditambahkan, pembangunan MRT East-West tersebut sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi BBM serta mengurangi kemacetan yang menjadi masalah utama Jabodetabek. 

Pemerintah berencana akan menyediakan 3 depo operasional di MRT East-West dengan estimasi penumpang mencapai 1,2 juta perhari. MRT East-West tersebut juga akan mencakup 49 kawasan Transit Oriented Development (TOD) sehingga memberikan solusi atas transportasi publik secara masif.

Proyek MRT East West terbagi menjadi 2 fase yakni fase 1 yang mencakup area DKI Jakarta dan fase 2 yang meliputi Banten dan Jawa Barat.

Pada fase 1 akan terbagi lagi menjadi stage 1 sepanjang 24,527 kilometer yang akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria dan stage 2 sepanjang 9,237 kilometer yang melalui Tomang dan Kembangan. Fase 1 MRT EAST – West diharapkan dapat beroperasi di tahun 2031 dengan target kontruksi paling lambat di tahun 2024.

Sedangkan MRT East-West fase 2 akan terbagi menjadi East-West Banten sepanjang 29,900 kilometer yang akan melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja, serta East-West West Java sepanjang 20,438 kilometer yang akan melalui Medan Satria dan Cikarang. Fase 2 sendiri diharapkan akan beroperasi di tahun 2033.

DKI Jakarta sendiri memiliki 27 PSN dengan estimasi nilai investasi sebesar Rp313 triliun yang berdasarkan hasil evaluasi per Januari 2023, saat ini dari 27 Proyek tersebut terdapat 3 PSN yang telah beroperasi, 4 PSN berstatus beroperasi sebagian, 6 PSN dalam masa konstruksi, dan 14 PSN telah masuk ke dalam tahap penyiapan dan transaksi.