<p>Gedung BRI di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. / Bri.co.id</p>
Perbankan

Intip Strategi Bank BRI Turunkan Net Zero Emission (NZE) Pada 2050

  • BRI meyakini hal itu dapat rampung pada 2050 melalui strategi Envirrontment, Social, and Governance (ESG) yang dijalankan perseroan.
Perbankan
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Sebagai salah satu perbankan plat merah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI turut berperan aktif dan mendukung langkah pemerintah mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060. 

Direktur Kepatuhan Bank BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan, perseroan optimistis dan yakin bahwa target (NZE) yang dicanangkan pemerintah tercapai. BRI meyakini hal itu dapat rampung pada 2050 melalui strategi Envirrontment, Social, and Governance (ESG) yang dijalankan perseroan. 

“Kami sudah mempunyai policy namanya ESG Roadmap. BRI akan mencapai net zero emission lebih cepat dari target pemerintah. Aspirasi kami adalah di tahun 2050,” ujar Ahmad dalam siaran pers Jumat, 6 Oktober 2023.

Solichin mengatakan, salah satu elemen krusial dalam mencapai target tersebut adalah kerjasama yang melibatkan semua pihak yang terkait, lantaran setiap pemangku kepentingan memiliki peran yang berbeda. Ia memberikan contoh bahwa pemerintah, misalnya, dapat berkontribusi dengan mengeluarkan kebijakan atau regulasi yang mendukung aspirasi tersebut.

Ia menambahkan, persereoan telah mengembangkan sejumlah strategi tersebut secara inisiatif, dan program untuk mewujudkan visi besar tersebut, baik dalam ranah bisnis maupun pada tingkat operasional. Salah satunya melalui sumbangan dari sektor bisnis termasuk BRI, serta partisipasi aktif dari seluruh masyarakat.

“Untuk mendukung aspirasi Pemerintah tersebut, di industri perbankan tak terkecuali BRI sebagai bagian dari risk management, BRI mempunyai Loan Portfolio Guidelines (LPG). Kami memiliki aspirasi bahwa porsi pembiayaan sebesar 85% akan dialirkan ke segmen UMKM termasuk ultra mikro di dalamnya dan sisanya korporasi,” jelas Solichin.

Dari segmen tersebut, BRI berkomitmen untuk terus meningkatkan proporsi pembiayaan hijau ke depan. Dalam konteks ini, fokus BRI akan diarahkan kepada potensi proyek berkelanjutan sebagai bagian dari dedikasi pada pembiayaan yang ramah lingkungan. 

Solichin menjelaskan bagian pembiayaan berkelanjutan BRI, juga mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Pada 2020, persentasenya sekitar 62,5% dari total kredit meningkat menjadi 67,2% pada tahun 2023. Namun demikian, porsi tersebut masih didominasi oleh sektor UMKM.

“Pembiayaan hijaunya mencapai 7,3%. Tapi kalau pertanyaannya adalah komitmen, kami siap jangka menengah dan jangka panjang. Karena saat ini potensinya adalah untuk negara seperti Indonesia profilnya masih dominan di pembiayaan UMKM,” ungkapnya.

Road Map ESG

Adapun di tataran operasional untuk mengimplementasikan ESG roadmap, BRI melakukan Eco-Operational Efficiency. Dengan tujuan menurunkan emisi perusahaan yang bersumber dari kegiatan operasional. BRI pun melakukan Carbon Avoidance Initiative.

Harapannya akan sejalan dengan National Determined Contribution (NDC) yang ditetapkan pemerintah. Upaya-upaya tersebut dilakukan melalui inisiatif Zero Waste to Landfill Programme, seperti penggunaan mobil dan motor listrik sebagai kendaraan operasional kantor, serta mengajak masyarakat, terutama Desa BRILiaN dan nasabah KUR BRI untuk menjaga lingkungan melalui program BRI Menanam.

BRI dalam ESG Roadmap-nya dapat menurunkan emisi sekitar 30%-40%. Dalam hal ini, BRI melibatkan berbagai stakeholder terlebih masyarakat, di mana perseroan mengambil pula porsi literasi.

"Mengingat literasi adalah hal yang penting dan tentu tidak bisa menjadi tanggung jawab dari Pemerintah saja, tapi industri juga harus berperan besar. Literasi yang BRI lakukan adalah kepada pekerja, nasabah, dan juga kepada masyarakat. Jadi intinya, kalau kita bicara target 2060, kami di BRI yakin bahwa itu akan bisa tercapai dengan kolaborasi dan dukungan dari seluruh para pemangku kepentingan,” tutup Solichin.