Smelter Freeport
Korporasi

Investasi di Freeport Tembus Rp88 Triliun, Indonesia Kantongi Dividen Rp17 Triliun

  • Berdasarkan laporan keuangan MIND ID, selama periode 2019-2022, perusahaan telah mendapatkan dividen dari kepemilikan saham di PTFP hingga sekitar Rp17,26 triliun

Korporasi

Ananda Astri Dianka

JAKARTA - Pemerintah Indonesia berencana untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Freeport Indonesia (PTFI) sebanyak 10%. Dengan tambahan saham itu, Indonesia melalui PT Mining Industry Indonesia (MIND), bakal menguasai 61,23% saham salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di dunia tersebut.  

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan dengan Chairman Freeport McMoRan, Ricard Adkerson di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, Amerika Serikat, pada Senin, 13 November 2023 menyatakan, dengan adanya penambahan saham 10% maka Freeport akan memperoleh perpanjangan izin tambang menjadi 20 tahun pada tahun 2041. Saat itu masa Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Freeport akan habis.

Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas PTFI pada tahun 2018 setelah MIND ID, yang sebelumnya bernama Inalum membeli 41,87% saham Freeport McMoran (FCX) di PTFI senilai US$ 3,85 miliar atau sekitar Rp50,68 triliun.

Untuk membeli saham Freeport tersebut, MIND ID menerbitkan obligasi senilai US$4 miliar pada tahun 2018. Transaksi 41,23% saham itu tuntas pada 21 Desember 2018.

Indonesia sebelumnya sudah menguasai 9,36% saham PTFI dengan membeli saham dari dari Indocooper Investama senilai US$350 juta atau Rp5,06 triliun. Dengan pembelian saham tambahan itu Indonesia pemegang saham mayoritas di PTFI dengan kepemilikan 51,23% saham.

“Saya senang mendengar pembahasan penambahan 10 persen saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun telah capai tahap akhir," ungkap Jokowi dalam keterangannya, ditulis Selasa (14/11/2023).

Berdasarkan laporan keuangan MIND ID, selama periode 2019-2022, perusahaan telah mendapatkan dividen dari kepemilikan saham di PTFP hingga sekitar Rp17,26 triliun.

Perinciannya; pada tahun 2019 MIND ID investasi di PTFI berkontribusi negatif Rp576,23 miliar. Setelah itu selama periode 2020-2022, PTFI memberikan kontribusi pendapatan kepada MIND ID masing-masing sebesar Rp2,09 triliun (2020), Rp6,68 triliun (2021) dan Rp9,06 triliun pada tahun 2022.

Sehingga secara akumulatif, setelah dikurangi kerugian pada tahun 2019, MIND ID mengantongi dividen sebesar Rp17,26 triliun.  

Laporan keuangan MIND ID tahun 2022 mencatat, investasi perusahaan di PTFI telah meningkat 14,9% dari Rp76,67 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp88,06 triliun pada tahun 2022.

Pada tahun 2022, MIND ID juga ikut berkontribusi terhadap belanja modal PTFI sebesar US$189,25 juta atau Rp2,82 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$181,50 juta atau sekitar Rp2,59 triliun