<p>Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif mengikuti rapat kerja dengan komisi VII DPR di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 23 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Investasi ESDM pada 2020 Terendah dalam 10 Tahun

  • JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menyoroti minimnya realisasi investasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2020 sebesar US$24,4 miliar. Mengutip data 10 tahun terakhir, Mulyanto menyebut realisasi tahun lalu adalah yang terendah sejak 2011. Ia memperkirakan minimnya investasi akan berpengaruh pada target lifting minyak dan gas (migas) serta penerimaan Kementerian […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menyoroti minimnya realisasi investasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2020 sebesar US$24,4 miliar.

Mengutip data 10 tahun terakhir, Mulyanto menyebut realisasi tahun lalu adalah yang terendah sejak 2011. Ia memperkirakan minimnya investasi akan berpengaruh pada target lifting minyak dan gas (migas) serta penerimaan Kementerian ESDM dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

“Kami cukup prihatin, bagi kami minimnya realisasi investasi pada 2020 mengkonfirmasi adanya kinerja yang kurang optimal dalam mengelola bidang ESDM di tengah pandemi COVID-19,” kata Mulyanto dalam siaran pers, Selasa, 12 Januari 2021.

Untuk itu, Mulyanto meminta pemerintah lebih serius menyusun rencana kerja pengelolaan bidang ESDM. Jika hal tersebut tidak diperhatikan dari sekarang, pendapatan negara dari sektor migas dan minerba akan terus merosot.

“Tentu ini sangat berbahaya bagi stabilitas makro ekonomi kita,” tambah Mulyanto.

Realisasi Investasi

Beberapa waktu lalu, Menteri ESDM, Arifin Tasrif melaporkan realisasi investasi sektor ESDM sepanjang 2020 sebesar US$24,4 miliar. Dari total investasi, sektor migas masih mendominasi sebesar US$12,1 miliar.

Selanjutnya kelistrikan sebesar US$7 miliar, dan sektor minerba sebesar US$3,9 miliar serta sektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) sebesar US$1,4 miliar.

Arifin Tasrif mengakui angka ini lebih rendah dibandingkan dengan realisasi investasi tahun sebelumnya. Ia mengatakan minimnya realisasi investasi ESDM akibat dampak pandemi COVID-19.

Merunut data Kementerian ESDM 10 ke belakang, realisasi investasi pada 2011 sebesar US$27,2 miliar. Lalu pada 2012 meningkat menjadi US$29,8 miliar, sedangkan 2013 turun menjadi US$27,8 miliar.

Investasi kembali meningkat menjadi US$33,1 miliar di 2014. Pada 2015, investasi ESDM mencapai US$33,5 miliar, pada 2016 sebesar US$29,7 miliar, pada 2017 sebesar US$28,3 miliar.

Selanjutnya, pada 2018 meningkat menjadi US$32,9 miliar dan pada 2019 sebesar US$33,2 miliar.