Investasi Hulu Migas 2023 Meningkat, Tembus Rp210 Triliun
- Dari sisi capaian di investasi eksplorasi, 2023 menjadi tahun terbaik dalam penemuan cadangan migas untuk lebih dari 2 (dua) dekade terakhir.
Energi
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat hingga akhir tahun 2023, realisasi investasi hulu migas mencapai US$13,7 miliar atau sekitar Rp210 triliun (kurs Rp15.000 per dolar AS).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan jika dibandingkan dengan realisasi investasi di 2022, terdapat peningkatan hingga 13% dan melampaui pertumbuhan investasi hulu migas global yang diperkirakan berada di kisaran 6,5%.
“Semakin masifnya investasi di sektor hulu migas, meskipun ditengah munculnya tantangan baru yaitu berkembangnya investasi di sektor energi bersih”, katanya saat konpers Capaian Kerja Hulu Migas 2023 pada Jumat, 12 Januari 2024.
- ETF Bitcoin Disetujui, Industri Kripto Mendapatkan Katalis Positif
- Hingga Desember 2023, PNM Fasilitasi Satu Juta Pembukaan NIB UMKM
- Kabar dari OJK Mengenai Rencana Merger BTN dan Bank Muamalat
Dwi menambahkan, meski ditengah berbagai tantangan yang ada, sektor hulu migas mampu melakukan konsolidasi dan menemukan jalan untuk dapat pulih lebih cepat akibat pandemi COVID-19.
Dwi menyampaikan optimisme bahwa tren investasi akan terus meningkat dimasa mendatang. Terkait investasi hulu migas untuk mencapai target long term plan (LTP) menuju target 2030, Dwi menyampaikan bahwa tahun 2023 Investasi hulu migas pertama kalinya mampu melampaui target investasi yang telah ditetapkan dalam LTP.
Berdasarkan perhitungan dalam LTP, sesungguhnya target investasi adalah US$13 miliar sehingga capaian investasi 2023 yang sebesar US$13,7 miliar lebih tinggi sekitar 5% dari target LTP. Untuk tahun 2024 kami telah menetapkan target investasi yang jauh lebih tinggi sekitar US$17,7 miliar atau diatas target LTP yang sebesar US$16 miliar.
Lebih lanjut Dwi menyampaikan investasi yang masif khususnya di pemboran sumur pengembangan telah mampu mengurangi laju penurunan produksi pada mayoritas lapangan produksi yang sudah ageing sehingga lifting minyak di tahun 2023 hanya turun 1%. Terkait gas, Dwi menyampaikan tren produksi gas tidak lagi decline tetapi sudah naik atau incline di angka 2,2%, namun karena belum optimalnya penyerapan gas oleh buyer, maka lifting (salur gas) tumbuh 1% saja.
Dari sisi capaian di investasi eksplorasi, Dwi menyampaikan bahwa 2023 menjadi tahun terbaik dalam penemuan cadangan migas untuk lebih dari 2 (dua) dekade terakhir.
Terdapat 2 (dua) milestone utama yang menjadikan tahun 2023 sebagai tahun terbaik di sektor eksplorasi yaitu total sumber daya yang ditemukan mencapai penemuan recoverable resource yang mencapai + 805,1 juta barrel setara minyak atau terbesar sejak penemuan di lapangan Abadi 23 tahun yang lalu di tahun 2000.
Selain itu terdapat 2 penemuan tercatat sebagai giant discoveries di pemboran laut dalam di Geng North dan Layaran yang menurut WoodMackenzie, Rystad Energy dan S&P Global kedua penemuan tersebut masuk ke dalam 5 biggest discoveries dunia tahun 2023.
Kedepannya ditargetkan investasi ekplorasi di tahun 2024 ditargetkan meningkat lagi sebesar US$1,8 miliar atau naik 200% dibandingkan realisasi investasi eksplorasi di tahun 2023 yang sebesar US$ 0,9 miliar.
SKK Migas telah melakukan koordinasi dengan ENI sebagai operator Geng North untuk dapat melakukan percepatan agar dapat segera diproduksikan sehingga dapat memperkuat neraca gas nasional serta dapat mendukung hilirisasi gas di wilayah tersebut dan menghidupkan kembali operasional Badak LNG Bontang dari 2 train menjadi 4 train dengan pasokan gas mencapai sekitar 1.700 MMSCFD atau setara dengan produksi di Abadi Masela.