Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)
Energi

Investasi Hulu Migas Semester I-2023 Baru Rp85,4 Triliun

  • Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan capaian investasi selama semester I-2023 menembus angka US$5,7 miliar setara dengan Rp85,4 triliun (kurs Rp14.999 per dolar AS).

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA -  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan capaian investasi selama semester I-2023 menembus angka US$5,7 miliar setara dengan Rp85,4 triliun (kurs Rp14.999 per dolar AS).

Wakil Ketua SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan, realisasi investasi ini masih di bawah target semester I-2023 yang ditetapkan yakni US$7,4 miliar. Namun capaian investasi ini lebih tinggi daripada tahun lalu yang mencapai US$4,7 miliar setara dengan Rp70,4 triliun atau secara year on year (YoY).

"Ini merupakan tren positif untuk iklim investasi hulu migas di Indonesia. Ada beberapa sumur juga yang belum on stream,” katanya saat konpers di Wisma Mulia pada Selasa, 18 Juli 2023.

SKK Migas berharap, sampai dengan akhir tahun 2023, investasi  akan menyentuh angka US$15,5 miliar atau lebih tinggi 28% dibanding realisasi investasi tahun 2022 yang mencapai US$12,1 miliar. Jika berhasil diwujudkan, maka investasi di tahun ini akan menjadi capaian tertinggi selama lima tahun terakhir.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menegaskan, peningkatan tren investasi merupakan respons investor terhadap perbaikan sistem fiskal dan enabler investasi yang dilakukan oleh pemerintah. Namun, dari aspek legal dan kontraktual, investor masih mengharapkan perbaikan terutama terkait undang-undang migas yang perlu segera diselesaikan.

Dari sisi teknis operasional, peningkatan investasi hulu migas masih terkendala pengeboran sumur karena safety stand down, ketersediaan rig dan tenaga kerja. Namun, peningkatan tren investasi hulu migas secara global diharapkan akan terus mendorong peningkatan investasi di Indonesia.

Namun tetap saja, dunia masih penuh ketidakpastian selain geopolitik dan tuntutan transisi energi. Terjadinya sanksi perdagangan sehingga berdampak pada inflasi komoditas dan pangan dan berpengaruh juga pada isu ketahanan energi. Hal ini termasuk inflasi, otomatis menaikkan suku bunga, krisis perbankan dan sektor sensitif serta tensi belum bisa diprediksi kapan berakhir.

Lebih lanjut, SKK Migas juga menargetkan 11 proyek hulu migas untuk onstream di tahun 2023. Proyek-proyek ini diharapkan akan menambah kapasitas produksi sebesar 19.077 BOPD dan 454 MMSCFD. Sebagian besar proyek tersebut akan Onstream pada Q3 dan Q4 tahun 2023 dengan capex sebesar US$709,2 juta atau setara Rp10,64 triliun.

Terkait dengan Proyek Strategis Nasional Hulu Migas 2023, proyek Tangguh Train 3 akan first drop LNG sebelum tanggal 17 Agustus 2023, untuk Indonesia Deepwater Development Pengalihan Participating Interest rencana selesai Juli 2023 dan onstream pada tahun 2027, sementara Abadi Masela pengalihan Participating interest diharapkan rampung bulan Juli 2023 dengan target onstream tahun 2029.