Investasi Hulu Migas Tembus Rp39 Triliun pada Kuartal I-2023
- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meningkatkan iklim investasi hulu migas dengan realisasi investasi hulu migas pada kuartal I-2023 mencapai US$2,63 miliar setara dengan Rp39 triliun (kurs 14.800 per dolar AS).
Nasional
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meningkatkan iklim investasi hulu migas dengan realisasi investasi hulu migas pada kuartal I-2023 mencapai US$2,63 miliar setara dengan Rp39 triliun (kurs 14.800 per dolar AS).
Wakil Ketua SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, realisasi investasi ini masih 16,9% dari target yang dituju pada 2023 sebesar US$15,54 milliar.
"Capaian investasi hulu migas per 31 Maret, target 2023 yaitu sebesar US$15,5 miliar atau meningkat 26 persen dibandingkan tahun lalu dengan catatan bisa terpenuhi untuk 2023. Peningkatan di global itu sekitar 6,5% , sementara di negara kita 26%, artinya kita jauh lebih agresif untuk investasi di hulu migas,” katanya saat konpers di Wisma Mulia pada Senin, 17 Januari 2023.
- Korsel Beri Bantuan Rp7,3 Juta per Bulan Bagi Remaja Kesepian
- Tokoh NU Nilai Rokok Disamakan dengan Narkoba di RUU Kesehatan Timbulkan Polemik
- Tren Positif Industri Ritel Makanan Ditopang Solidnya Daya Beli, Alfamat (AMRT) Raih Berkahnya!
Nanang menambahkan, hal ini bukan hasil secara keseluruhan, di mana ada beberapa yang belum dibukukan. Pasalnya ada kegiatan eksplorasi yang sudah selesai namun belum dibukukan karena belum selesai semua pekerjaanya.
Meski investasi telah mencapai 16,9%, SKK Migas mengingatkan perusahaan yang bergerak di hulu minyak dan gas bumi (migas) untuk menyiapkan tambahan investasi. Hal itu sebagai bagian untuk mencapai net zero emission (NZE).
Pasalnya lembaga keuangan akan memberikan pendanaan di hulu migas jika proyek itu menyertakan upaya dalam mencapai net zero emission.
Sedangkan dari sisi penerimaan negara, tercatat realisasinya sebesar US$3,57 miliar pada kuartal I 2023 atau Rp53 triliun. Angka ini lebih rendah pada periode yang sama tahun sebelumnya US$4,36 miliar.