Ilustrasi platform digital investasi bodong
Fintech

Investasi Ilegal Bikin Rugi Rp139 T, Berikut Cara Mengenalinya

  • Untuk menghindari jebakan investasi ilegal, masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal penting yang dikenal dengan konsep 3T berikut ini.

Fintech

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA – Masyarakat Indonesia mengalami kerugian sebesar Rp139 triliun akibat investasi ilegal sepanjang periode 2017 hingga 2023. Kerugian ini disebabkan berbagai faktor, termasuk iming-iming bunga tinggi dan kurangnya literasi keuangan di kalangan masyarakat.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan masyarakat terjerumus dalam investasi ilegal adalah tawaran bunga tinggi yang sangat menggiurkan. Banyak orang tergoda untuk menginvestasikan uang mereka dengan harapan mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat. 

Selain itu, kurangnya literasi keuangan membuat masyarakat tidak mampu mengenali ciri-ciri investasi ilegal dan membedakannya dari investasi yang sah.

"Kerugian masyarakat itu, karena masih banyak yang mudah terpengaruh iming-iming dengan bunga tinggi," Analis Deputi Direktur Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan(OJK)  Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Meilthon Purba .

Tips Menghindari Investasi Ilegal

Untuk menghindari jebakan investasi ilegal, masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal penting yang dikenal dengan konsep 3T:

Terdaftar di OJK: Pastikan lembaga investasi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tingkat bunga tidak melebihi tarif LPS: Jangan tergoda dengan bunga yang jauh lebih tinggi dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Tidak melakukan tindak pidana perbankan: Pastikan lembaga tidak terlibat dalam tindak pidana perbankan.

Selain itu, kenali lima ciri utama investasi ilegal:

Legalitas tidak jelas: Perusahaan tidak memiliki izin resmi dari otoritas terkait.

Keuntungan tidak wajar: Menawarkan keuntungan yang sangat tinggi dalam waktu singkat.

Klaim tanpa risiko: Mengklaim bahwa investasi mereka bebas risiko.

'Member get member': Menggunakan skema perekrutan anggota baru untuk mendapatkan keuntungan.

Memanfaatkan tokoh masyarakat: Memanfaatkan nama atau dukungan dari tokoh masyarakat untuk meyakinkan calon investor.

Pentingnya Literasi Keuangan

Meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat adalah kunci untuk mencegah kerugian akibat investasi ilegal. 

Masyarakat yang memiliki pemahaman yang baik tentang keuangan dan investasi akan lebih berhati-hati dalam memilih produk investasi dan tidak mudah terbujuk oleh iming-iming keuntungan yang tidak realistis.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berperan penting dalam melindungi nasabah bank yang bermasalah. LPS memberikan jaminan hingga Rp2 miliar per nasabah di bank yang resmi dinyatakan pailit. 

Hal ini memberikan rasa aman bagi nasabah untuk menempatkan dananya di bank yang terjamin. Peran media juga sangat vital dalam menyebarkan informasi dan edukasi kepada masyarakat. 

Media bekerjasama dengan OJK dan LPS untuk menyampaikan informasi mengenai bahaya investasi ilegal dan pentingnya literasi keuangan.

Dengan edukasi yang terus menerus dan upaya bersama dari berbagai pihak, diharapkan masyarakat Indonesia dapat terhindar dari jeratan investasi ilegal dan mampu mengelola keuangan mereka dengan lebih bijak.