<p>Ilustrasi Mata Uang Kripto / Pixabay.com</p>
Fintech

Investasi Kripto Kian Marak, Aspakrindo: Jangan Terlena dengan Sosok Public Figure

  • Di tengah maraknya cryptocurrency, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda mengingatkan agar masyarakat tidak terlena dengan sosok public figure.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – Mata uang kripto sebagai instrumen investasi semakin diminati oleh masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk Indonesia. 

Di tengah maraknya cryptocurrency, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda mengingatkan agar masyarakat tidak terlena dengan sosok public figure

Seperti diketahui, perkembangan industri kripto dan blockchain di Indonesia makin menggeliat. Pasalnya, belakangan ini mulai bermunculan proyek kripto lokal yang melebarkan sayap melalui media sosial. Proyek peluncuran kripto lokal pun turut diramaikan oleh figur-figur publik di tanah air. 

Manda yang juga menyandang jabatan sebagai COO Tokocrypto pun menyatakan dirinya menyambut positif inovasi di industri kripto dalam negeri. 

Ia pun mengatakan, masyarakat saat ini antusias dengan segala perkembangan terkait aset kripto, non-fungible token (NFT), decentralized finance (DeFi), game & finance (GameFi), dan produk-produk lainnya yang tercakup dalam ekosistem blockchain

Meski demikian, Manda juga menambahkan, antusiasme yang timbul harus disikapi dengan kehatian-hatian, terutama ketika banyaknya aset kripto yang bermunculan dengan memanfaatkan tren yang tengah berlangsung. 

“Perlu ditekankan, untuk merilis koin/token yang memiliki standar global itu tidak mudah. Ada proses due diligence yang harus dipenuhi," ujar Manda melalui keterangan resmi, Jumat, 11 Februari 2022. 

Manda mengimbau agar masyarakat selalu melakukan riset mendalam sebelum membeli aset kripto. Sebuah proyek kripto yang baik dan benar akan selalu membagikan white paper lengkap yang memiliki kesamaan dengan prospektus di dunia saham. 

Manda menjelaskan, dalam white paper dipaparkan mengenai roadmap proyek kripto terkait dengan rencana pengembangan aset dalam jangka waktu ke depan. 

“Salah satu hal yang penting meneliti dan memeriksa tim dan partner di balik developer aset kripto tersebut, jangan tutup mata dan terlena dengan sosok public figure,” kata Manda.

Melalui riset, masyarakat dapa memberikan penilaian terhadap proyek kripto untuk memilah mana aset yang layak untuk dijadikan investasi dan mana yang sebaiknya dihindari. Menurut Manda, proyek kripto yang kurang baik bisa berdampak pada keberlangsungan industri yang sudah dibangun sejak lama. 

"Proyek kripto yang kurang baik dan bisa merusak industri selalu memakai konsep brand marketing yang tidak masuk akal, melebihi dari capaian, dan selalu menonjolkan kemewahan. 

Koin/token apapun kalau tidak komitmen dan tidak memikirkan utility untuk solve problem, maka bisa berpotensi merusak industri," tutur Manda. 

Manda pun mengingatkan agar masyarakat membeli aset kripto yang sudah terdaftar secara resmi di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan tidak terbuai dengan aset-aset yang tidak memberikan kepastian perlindungan hukum dari otoritas yang berkaitan.

"Beli aset kripto yang telah masuk dalam daftar resmi Bappebti. Pelajari risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam investasi aset kripto. Jangan mudah tergiur dengan tawaran dari suatu investasi," pungkas Manda.