<p>Suasana karyawan di pabrik Denso. / Denso.com</p>
Nasional & Dunia

Investasi Naik Tapi Tren Serapan Tenaga Kerja Justru Turun

  • Moncernya realisasi investasi di Indonesia ternyata tak sebanding dengan tingginya serapan tenaga kerja. Merunut data sejak 2013 sampai kuartal II-2020, terjadi penurunan serapan tenaga kerja yang signifikan.

Nasional & Dunia

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Moncernya realisasi investasi di Indonesia ternyata tak sebanding dengan tingginya serapan tenaga kerja. Merunut data sejak 2013 sampai kuartal II-2020, terjadi penurunan serapan tenaga kerja yang signifikan.

Data inilah yang menjadi sorotan Hariyadi Sukamdani, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Menurutnya, problematika ini menjadi menjadi tanggung jawab negara untuk menciptakan lapangan kerja yang masif, salah satu caranya melalui Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

“Ini yang harusnya diperhatikan, investasinya naik terus tapi serapan pekerja rendah,” kata Hariyadi dalam acara economic outlook 2021 secara virtual, Selasa, 24 November 2020.

Menurut data yang dihimpun dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tren penurunan terjadi sepanjang 2013 hingga 2019.

Pada kuartal I-2020, serapan tenaga kerja sejatinya membaik namun kembali turun tipis pada kuartal berikutnya.

Tren Serapan Tenaga Kerja

Perbandingannya, realisasi investasi pada 2013 mencapai Rp398,3 triliun, dengan jumlah pekera 1,83 juta. Artinya, pada tahun itu, penyerapan tenaga kerjanya mencapai 4.594 orang per triliun investasi.

Sejak itu, tren penurunan berlanjut hingga enam tahun lamanya. Tepatnya, realisasi investasi 2014 berjumlah Rp463 triliun dengan serapan kerja sebanyak 3.090 orang per triliun.

Pada 2015, investasi mencapai Rp545,4 triliun (2.632 orang per triliun). Lalu 2016, investasi Rp613 triliun (2.271 orang per triliun). Disusul pada 2017 senilai Rp692,8 triliun (1.698 orang per triliun).

Selanjutnya investasi 2018 tercatat Rp721,3 triliun (1.331 orang per triliun). Kemudian, 2019 senilai Rp809,6 triliun dengan serapan pekerja (1.277 orang per triliun).

Meski realisasi tahun ini belum selesai, data investasi pada kuartal pertama menunjukkan telah mencapai Rp210,7 triliun (1.438 orang per triliun). Teranyar, pada kuartal II-2020 realisasinya berjumlah Rp191,9 triliun (1.371 orang per triliun).

“Meski kondisinya berbeda, tapi serapan pekerja per triliun menunjukkan investasi kita belum optimal. Harus ada terobosan dari pemerintah yaitu UU Ciptaker,” tambahnya. (SKO)