Investasi Reksa Dana Jadi Idola, Jumlah Investor Tembus 2,19 Juta
JAKARTA – Sejumlah kasus reksa dana hingga volatilitas pasar modal tidak membendung minat masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen investasi untuk investor pemula ini. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang diterima TrenAsia.com, jumlah investor reksa dana per akhir Juni 2020 mencapai 2,19 juta. Angka ini naik 23,73% dari periode akhir 2019 sebanyak 1,77 juta […]
Industri
JAKARTA – Sejumlah kasus reksa dana hingga volatilitas pasar modal tidak membendung minat masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen investasi untuk investor pemula ini.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang diterima TrenAsia.com, jumlah investor reksa dana per akhir Juni 2020 mencapai 2,19 juta. Angka ini naik 23,73% dari periode akhir 2019 sebanyak 1,77 juta investor.
Jumlah investor reksa dana juga setara dengan 75,52% dari total jumlah investor di pasar modal berdasarkan single investor identification (SID). Per akhir Juni 2020, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan, jumlah investor pasar modal mencapai 2,9 juta.
Penambahan jumlah investor reksa dana pun lebih tinggi ketimbang penambahan jumlah investor secara keseluruhan. Total jumlah investor per Juni 2020 hanya naik 18%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Meningkatnya jumlah investor reksa dana mendorong para manajer investasi merilis produk terbaru. Per 26 Juni 2020, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, total produk reksa dana tercatat mencapai 2.217.
Artinya, ada penambahan 36 produk baru tahun ini atau setara tumbuh 1,65% dari posisi akhir 2019 sebanyaki 2.181 produk.
Masih Tertekan Sentimen Negatif
Presiden Direktur Sucor Asset Management Jemmy Paul Wawointana pernah menyampaikan, investasi reksa dana akan menjadi primadona seiring bertambah meleknya masyarakat terhadap produk-produk reksa dana, terutama pada kalangan milenial.
Meski demikian, Jemmy bilang, dengan adanya berbagai tekanan sentimen negatif yang masih melanda pasar baik dari domestik maupun eksternal, ia memperkirakan pertumbuhan industri reksa dana mencapai single digit di tahun ini.
Hal itu pula yang terlihat dari total dana kelolaan (asset under management/AUM) reksa dana yang mencapai Rp482,55 triliun atau turun 10,99% dari akhir 2019 Rp542,19 triliun.
Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) Edward Lubis pun hanya berharap, AUM industri reksa dana tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan posisi akhir 2019 lalu.