Investasi Saham Tanpa Kekeliruan, 5 Buku Terbaik Ini yang Wajib Diketahui Pemula
- Kelompok usia di bawah 30 tahun menjadi jumlah investor jumlah terbanyak di Bursa Efek Indonesia per Agustus 2023, dengan proporsi mencapai 57,04% dan nilai aset mencapai Rp50,51 triliun.
Bursa Saham
JAKARTA - Pasar saham adalah tempat di mana saham atau surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan publik diperdagangkan. Hal tersebut adalah pusat kegiatan ekonomi di mana investor dapat membeli atau menjual saham perusahaan.
Selain itu, pasar saham merupakan salah satu komponen penting dari sistem keuangan suatu negara dan berfungsi sebagai wadah untuk pertukaran kepemilikan perusahaan dan modal. Di Tanah Air sendiri saham diperdagangkan oleh Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per Agustus 2023 jumlah investor di pasar modal Indonesia telah mencapai 11,58 juta. Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 1,4% mounth-to-mounth dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 11,42 juta investor.
- YLKI Ungkap Industri Tembakau Memang Tidak Dilibatkan di Perumusan RPP Kesehatan
- APBN Oktober 2023 Defisit Rp700 Miliar
- Firli Dicekal Bepergian ke Luar Negeri
Sementara itu, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terjadi peningkatan sebesar 21,38% secara tahun. Sebab, pada Agustus 2022, jumlah investor di pasar modal Tanah Air itu hanya mencapai 9,54 juta.
Dengan perkembangan ini, masyarakat Indonesia secara bertahap mengembangkan pemahaman terhadap investasi, khususnya di kalangan generasi Z. Hal ini tercermin dari distribusi usia para investor pasar modal di Indonesia, di mana kelompok usia di bawah 30 tahun mencatatkan jumlah terbanyak per Agustus 2023. Proporsi tersebut mencapai 57,04%, dengan nilai aset mencapai Rp50,51 triliun.
Selanjutnya, sekitar 23,27% dari investor pasar modal berada dalam kelompok usia 31-40 tahun, dengan nilai aset mencapai Rp112,92 triliun. Di sisi lain, sekitar 11,36% dari investor berusia 41-50 tahun, dengan total aset senilai Rp173,15 triliun.
Meski jumlah aset yang dimiliki generasi Z tak sebanyak generasi milinel, namun data tersebut telah menunjukkan bahwa generasi Z sudah sangat paham menambah pundi keuangan melalui pasar saham.
Namun, penting untuk dicatat bahwa pasar saham melibatkan risiko, dan nilai saham dapat berfluktuasi secara signifikan. Oleh karena itu, orang yang berpartisipasi di pasar saham disarankan untuk melakukan riset yang cermat, memiliki pemahaman yang baik tentang investasi. Nah berikut 5 rekomendasi buku untuk belajar pasar saham.
1. The Intelligent Investor
Buku pertama yang direkomendasikan adalah "The Intelligent Investor" karya Benjamin Graham. Ia adalah seorang tokoh penting dalam dunia keuangan, merupkan karya klasik yang menjadi panduan esensial bagi para investor.
Meski buku ini terbit pertama kali pada 1949, buku ini tetap relevan hingga saat ini. Sebab, Graham telah dikenal membimbing pembaca melalui konsep-konsep dasar investasi, menekankan pentingnya kehati-hatian, analisis fundamental, dan pendekatan jangka panjang.
Buku ini membahas konsep "Mr. Market," yang mempersonifikasikan pergerakan pasar saham yang tidak selalu rasional. Graham menyarankan agar seorang investor bertindak seperti seorang pemilik bisnis, bukan seorang spekulan, dengan fokus pada investasi jangka panjang.
Dengan menggunakan istilah "margin of safety," Graham mengajarkan investor untuk menghindari risiko berlebihan dan mencari saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya.
- Serunya Naik Kapal dan Susur Sungai di Kali Cokel Pacitan
- 3 Fakta Cho Yi-hyun Artis JYP Entertainment, Pemeran Mak Comblang Andal Drama The Matchmakers
- Operasional Rumah Sakit jadi Lebih Efisien dengan Teknologi Smart Utility
"The Intelligent Investor" juga memperkenalkan konsep dua jenis investor: "defensive" dan "enterprising." Defensive investors cenderung lebih konservatif, sementara enterprising investors siap mengambil risiko lebih besar untuk mencapai hasil yang lebih tinggi.
Dengan bahasa yang jelas dan contoh konkret, Graham memberikan landasan teoritis dan praktis bagi pembaca untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang investasi saham yang cerdas dan berkelanjutan. Buku ini bukan hanya sebuah panduan, tetapi juga warisan intelektual yang terus memengaruhi pemikiran dalam dunia finansial.
2. Common Stocks and Uncommon Profits
"Common Stocks and Uncommon Profits" karya Philip Fisher yang terbit pada 1958. Buku ini adalah panduan berharga bagi investor yang ingin mengembangkan pemahaman mendalam tentang analisis saham. Fisher, seorang ahli investasi terkemuka, membagikan prinsip-prinsipnya yang telah terbukti dalam memilih saham dengan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Buku ini menekankan pentingnya pendekatan kualitatif terhadap investasi, dengan fokus pada pemahaman mendalam terhadap perusahaan. Fisher mengajarkan agar investor lebih memperhatikan kualitas manajemen, inovasi, dan potensi pertumbuhan daripada hanya berfokus pada angka-angka keuangan.
Fisher mengusulkan metode "scuttlebutt," yang melibatkan penelitian mendalam melalui wawancara dengan pelanggan, pesaing, dan pemasok untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang prospek perusahaan. Ia juga membahas konsep "15 points," yaitu kriteria yang harus dipertimbangkan oleh investor dalam mengevaluasi potensi saham.
Buku ini mengilustrasikan berbagai studi kasus dan pengalaman pribadi Fisher dalam berinvestasi, memberikan pembaca wawasan praktis tentang bagaimana mengidentifikasi saham-saham yang memiliki daya tarik jangka panjang.
"Common Stocks and Uncommon Profits" tetap menjadi referensi penting dalam literatur investasi, memberikan pandangan yang mendalam dan relevan bagi para pembaca yang mencari strategi investasi yang cerdas dan sukses.
3. A Random Walk Down Wall Street
"A Random Walk Down Wall Street" karya Burton Malkiel adalah buku yang mencengangkan yang mengubah cara orang memandang pasar keuangan. Diterbitkan pada 1973 dan terus diperbarui sejak itu, buku ini mempopulerkan konsep pasar efisien, yang menyatakan bahwa harga saham mencerminkan semua informasi yang tersedia dan bahwa mencoba memprediksi pergerakan pasar adalah seperti mengikuti jalur acak.
Malkiel membahas berbagai strategi investasi, termasuk analisis teknikal dan fundamental, serta mencoba membedah mitos-mitos di balik keberuntungan dalam perdagangan saham. Ia memberikan wawasan tentang pentingnya diversifikasi, investasi indeks, dan menghindari upaya meramalkan pasar.
Buku ini ditulis dengan gaya yang mudah dipahami, menjadikannya sesuai untuk pembaca dengan berbagai tingkat pemahaman keuangan. Malkiel merinci konsep-konsep kompleks dengan bahasa yang sederhana, memungkinkan pembaca untuk memahami dasar-dasar investasi tanpa harus memiliki latar belakang keuangan yang mendalam.
Sebagai salah satu buku keuangan terlaris sepanjang masa, "A Random Walk Down Wall Street" tetap menjadi panduan yang sangat berharga bagi investor baru maupun yang berpengalaman, mengajarkan mereka untuk mengadopsi pendekatan yang lebih pasif dan rasional dalam mengelola portofolio mereka.
- Lee Dayeon Aktivis K Pop Tembus Daftar BBC 100 Women, Menginspirasi Aksi Iklim Global
- 4 Pengeluaran yang Kuras Pendapatan Merdeka Copper
- Daftar Lengkap UMP 2024 di Indonesia, Maluku Utara Paling Progresif
4. Stocks for the Long Run
"Stocks for the Long Run" karya Jeremy J. Siegel adalah buku yang menyajikan pandangan optimis tentang investasi saham dalam jangka panjang. Diterbitkan pertama kali pada tahun 1994 dan diperbarui secara berkala, Siegel memaparkan analisis komprehensif tentang sejarah kinerja saham selama berabad-abad.
Siegel menyoroti bahwa saham, dalam jangka panjang, telah memberikan hasil yang konsisten dan lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Ia memperlihatkan bahwa meskipun ada fluktuasi pasar, seiring waktu, saham memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang signifikan.
Buku ini menekankan pentingnya investasi jangka panjang dan efek compounding, menunjukkan bahwa strategi "buy and hold" dapat menjadi pendekatan yang efektif. Siegel juga menggali konsep indeks saham, menyoroti keuntungan dari diversifikasi dan bagaimana hal ini dapat mengurangi risiko investasi.
Dengan gaya penulisan yang jelas dan pendekatan yang akademis, "Stocks for the Long Run" memberikan landasan bagi investor untuk memahami peran saham dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Buku ini menjadi referensi penting bagi mereka yang mencari pemahaman lebih dalam tentang potensi dan kebijaksanaan investasi saham dalam kurun waktu yang panjang.
5. One Up On Wall Street
"One Up On Wall Street" karya Peter Lynch terbit pada 1989. Buku ini adalah panduan yang menginspirasi tentang investasi saham dengan pendekatan praktis dan cerdas. Lynch, seorang mantan manajer dana investasi Fidelity Magellan Fund, membagikan pengalaman dan strateginya dalam memilih saham yang menguntungkan.
Buku ini menekankan bahwa investor memiliki keunggulan tersendiri dalam mengidentifikasi peluang investasi di sekitar mereka, terutama dengan memperhatikan perusahaan yang mereka kenal dan pahami. Lynch mempromosikan konsep "investasi di dalam ceruk" (invest in what you know), yaitu memilih saham dari industri atau bisnis yang dapat dimengerti oleh investor.
Dengan gaya yang santai dan humoris, Lynch menjelaskan konsep-konsep kompleks seperti rasio keuangan dan analisis saham dengan cara yang mudah dicerna. Ia juga menyoroti pentingnya kesabaran dan ketekunan dalam mengelola portofolio saham.
"One Up On Wall Street" memberikan wawasan tentang bagaimana Lynch berhasil mencapai tingkat keberhasilan yang luar biasa dalam dunia investasi. Buku ini mengajarkan pembaca untuk tidak takut berinvestasi dan memberikan pandangan positif tentang potensi profitabilitas saham.Sebagai salah satu buku investasi terkenal, karya Lynch tetap menjadi referensi yang berharga bagi mereka yang ingin memahami strategi praktis dalam mencapai kesuksesan di pasar saham.