<p>Karyawan berktivitas dengan latar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di atas 5.000 dan parkir di zona hijau dengan menguat 0,85 persen ke level 5.176,099 pada akhir sesi. Sebanyak 213 saham menguat, 217 terkoreksi, dan 161 stagnan, IHSG mengalami penguatan seiring dengan sentimen Omnibus Law dan langkah Bank Indonesia untuk pemulihan ekonomi. Selain itu, rencana merger bank BUMN syariah turut mendorong saham-saham perbankan lainnya, dan mengisi jajaran top gainers hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Investor Asing Net Buy Bikin IHSG Positif, Saham BMRI dan ASII Paling Diburu

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak sesuai prediksi analis pada perdagangan Senin, 26 Oktober 2020. IHSG mampu berdiri gagah dengan penguatan 31,86 basis poin atau 0,62% ke posisi 5.144,04.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak sesuai prediksi analis pada perdagangan Senin, 26 Oktober 2020. IHSG mampu berdiri gagah dengan penguatan 31,86 basis poin atau 0,62% ke posisi 5.144,04.

Seperti pekan lalu, saham-saham properti masih menjadi sektor paling tangguh dengan kenaikan 3,1%. Disusul saham-saham sektor agrikultur yang tumbuh 2,19%.

Secara keseluruhan, pasar saham Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan transaksi sebesar Rp7,12 triliun dengan volume saham sebanyak 12 miliar.

Investor asing, tidak lagi mencatatkan aksi jual bersih (net foreign sell/NFS) di hari pertama pekan ke-5 Oktober ini. Sebaliknya, asing justru mencatatkan aksi beli bersih (net foreign buy/NFB) sebesar Rp127,98 miliar.

Sumbangan ini mempertipis torehan aksi jual asing di bursa saham Indonesia sejak awal tahun menjadi Rp47,4 triliun.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi saham likuid paling diburu dengan total pembelian asing Rp239,2 miliar. Di posisi kedua menyusul PT Astra International Tbk (ASII) dengan pembelian asing senilai Rp67,4 miliar.

Di sisi lain, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) justru menjadi saham likuid yang paling banyak diobral dengan nilai Rp79,6 miliar. Didampingi oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp52,8 miliar.

10 saham likuid paling diburu asing
  • BMRI: Rp239,2 miliar
  • ASII: Rp67,4 miliar
  • BBRI: Rp64,3 miliar
  • BBCA: Rp56,1 miliar
  • SMGR: Rp22,4 miliar
  • ACES: Rp1,3 miliar
  • LPPF: Rp767,4 juta
  • MMLP: Rp370,7 juta
  • IPTV: Rp304 juta
  • BTPS: Rp254 juta
10 saham likuid yang banyak dilego asing
  • BBNI: Rp79,6 miliar
  • TLKM: Rp52,8 miliar
  • TBIG: Rp36,6 miliar
  • FREN: Rp29,2 miliar
  • ICBP: Rp24,3 miliar
  • KLBF: Rp19,3 miliar
  • INDF: Rp18,6 miliar
  • BRMS: Rp10,9 miliar
  • UNTR: Rp10,6 miliar
  • EXCL: Rp8 miliar