Investor Buat Surat Terbuka, Minta Mark Zuckerberg Menyerah Pada Meta
- Investor terus mencabut dukungannya pada Meta. Baru-baru ini, salah satu investor besar Meta, Altimeter Capital melalui Brad Gerstner mengirim sebuah surat terbuka para Mark Zuckerberg
Dunia
CALIFORNIA - Investor terus mencabut dukungannya pada Meta. Baru-baru ini, salah satu investor besar Meta, Altimeter Capital melalui Brad Gerstner mengirim sebuah surat terbuka para Mark Zuckerberg.
Mengutip informasi dari Insider Selasa, 25 Oktober 2022, surat itu dibacakan di depan dewan direksi Meta pada Senin, 24 Oktober 2022 waktu setempat.
Lewat surat tersebut, Gerstner meminta Mark untuk menyerah dan tak lagi melanjutkan proyek Metaverse dengan cara mengurangi investasi besar-besaran di Reality Labs. Dalam surat tersebut, Gerstner juga mengungkapkan bahwa perusahaan telah kehilangan kepercayaan pada Metaverse.
Tambahan lain, alam surat itu, Gerstner turut menuduh Meta terbawa arus ke hal yang berlebihan dan terlalu banyak ide yang urgensinya sedikit. Ia pun menulis bahwa fokus perusahaan pada metaverse telah mengalihkannya dari fokus pada bisnis intinya yakni segmen Lab Realitas perusahaan yang sebetulnya lebih menghasilkan keuntungan.
Perlu diketahui, Brad Gerstner melalui Altimeter Capital dilaporkan memiliki saham Meta senilai ratusan juta dolar.
- Presiden Jokowi: Berikan Pengobatan Gratis untuk Pasien dengan Gagal Ginjal Akut
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp3.000, Berikut Daftarnya
- ESG Award: Pembiayaan Berkelanjutan Nyaris 100 Persen, Bank BTPN Syariah (BTPS) Gondol Penghargaan dari TrenAsia
- ESG Award: Fokus Transisi Ke Bisnis Non Batu Bara, Indika (INDY) Sabet Penghargaan dari TrenAsia
Gerstner menganggap Meta sebagai investasi terbesar ketiganya. Karenanya, kemungkinan besar dia tidak dapat mengubah perusahaannya sendiri tanpa bantuan dari manajemen atau investor lain.
Altimeter Capital memiliki saham sekitar US$320 juta atau kisaran Rp4,9 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS). Tetapi berdasar data angka itu hanya setara dengan 0,1% saham perusahaan menurut pengajuan terbaru Meta dengan SEC.
Namun, surat Gerstner adalah bagian dari paduan suara yang berkembang dari investor dan analis Meta yang mengungkapkan keraguan tentang kelangsungan inti usaha Meta.
Sekadar informasi, tahun lalu merupakan tahun yang penuh gejolak bagi Meta. Bisnis metaverse-nya telah melaporkan kerugian lebih dari US$15 miliar atau setara Rp233,9 triliun. Kerugian terjadi sejak tahun lalu ketika perusahaan membuat pengumuman mengejutkan bahwa mereka akan mengubah citra dari Facebook menjadi Meta.
Harga saham perusahaan turun lebih dari 60% sejauh ini pada tahun 2022.
Meta diperkirakan akan melaporkan hasil kuartalan akhir pekan ini dan banyak ahli memperkirakan kerugian dari Reality Labs akan terus membengkak.