Investor Kembali Pasang Mode Wait and See, Pergerakan Pasar Kripto Mulai Melandai
- Menurut pantauan Coin Market Cap, Selasa, 17 Januari 2023 pukul 11.15 WIB, Bitcoin sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar mengalami penurunan 0,02% dalam 24 jam terakhir.
Pasar Modal
JAKARTA - Pergerakan aset di pasar kripto mulai melandai tatkala investor kembali memasang mode wait and see.
Menurut pantauan Coin Market Cap, Selasa, 17 Januari 2023 pukul 11.15 WIB, Bitcoin sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar mengalami penurunan 0,02% dalam 24 jam terakhir.
Dalam pantauan tersebut, Bitcoin menyentuh level US$21.118 atau setara dengan Rp318,88 juta dalam asumsi kurs Rp15.100 per-dolar Amerika Serikat (AS).
- Yuk Lakukan, Ini 5 Kebiasaan di Pagi Hari Agar Lebih Produktif
- Iran Segera Terima Su-35, Bagaimana Jika Head to Head dengan F-35 Israel?
- Outlook Otomotif 2023: Jembatani Konversi BBM ke Listrik, Sistem Hybrid Lebih Menarik
Aset-aset kripto yang berada di jajaran 10 kapitalisasi pasar terbesar pun terpantau melandai, seperti Ethereum (ETH) yang menurun 0,57%, Tether (USDT) 0,02%, dan Binance Coin (BNB) 1,83%.
Kemudian, Ripple (XRP) mencatat penurunan 4,84%, Cardano (ADA) 2,85%, Dogecoin (DOGE) 3,84%, dan Polygon (MATIC) 1,25%.
Dari jajaran 10 besar, hanya USD Coin (USDC) dan Binance USD (BUSD) yang mencatat kenaikan dengan persentase masing-masing 0,02% dan 0,01%.
Sebelumnya, Bitcoin dan aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesarnya mencatat penguatan tajam sejak memasuki awal 2023.
Dalam hitungan mingguan terakhir, Bitcoin telah mengalami penguatan sebesar 22,64% dan diikuti oleh reli dari aset-aset kripto lainnya. Akan tetapi, pergerakan di pasar kripto saat ini mulai melandai.
Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, pelandaian ini kemungkinan besar disebabkan oleh para investor yang mulai mengambil sikap wait and see atas kebijakan suku bunga dari bank-bank sentral di berbagai negara.
"Sebagai catatan, saat ini investor memang cenderung memasang mode wait and see. Meskipun data inflasi sudah mulai melandai, investor perlu melihat bagaimana kebijakan suku bunga ke depannya dan berbagai data indikator ekonomi lainnya," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Selasa, 17 Januari 2023.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan hari ini, Selasa, 17 Januari 2023, Bitcoin berpotensi melemah di kisaran US$20.440 (Rp308,64 juta) - US$.21.132 (Rp319,09 juta).
- Saham WMUU dan MORA Ambles Berhari-hari, BEI Kapan Suspensi?
- Gegara Avatar: The Way of Water, James Cameron Jadi Sutradara Film Terlaris Sepanjang Masa
- Produsen Sepatu di Banten PHK 1.600 Karyawan
Sementara itu, Analis dan Komisaris PT Orbi Trade Berjangka Vandy Cahyadi menyampaikan bahwa secara teknis, tren penurunan pada aset berisiko masih terjadi.
"Hanya saja, sudah membaik dibandingkan pekan sebelumnya. Untuk saat ini, sejumlah sentimen positif menopang pergerakan pasar kripto," kata Vandy dikutip dari risetnya, Selasa, 17 Januari 2023.
Sentimen positif yang dimaksud Vandy dalam hal ini di antaranya pembukaan pembatasan aktivitas di China hingga ekspektasi pelonggaran kenaikan suku bunga dari bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed).