Ilustrasi bank.
Perbankan

Investor Korea dan Jepang Masih Tertarik ke Perbankan Indonesia

  • Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, mengungkapkan pandangan OJK terkait dengan ketertarikan investor Korea dan Jepang ke sektor perbankan Indonesia.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Pada beberapa tahun terakhir, investor Korea dan Jepang telah menunjukkan ketertarikan yang signifikan terhadap sektor keuangan Indonesia, terutama di bidang perbankan. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, mengungkapkan pandangan OJK terkait dengan ketertarikan investor Korea dan Jepang ke sektor perbankan Indonesia.

Menurut Dian, investor Korea dan Jepang masih menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap sektor perbankan Indonesia. 

Investor Korea dan Jepang melihat pertumbuhan ekonomi yang solid dan potensi pasar yang besar sebagai pemicu utama bagi investasi mereka. 

“Adapun pandangan mereka (investor Korea dan Jepang) tercermin dalam langkah-langkah strategis yang telah diambil. Pertumbuhan ekonomi yang solid dan potensi pasar yang besar di Indonesia menjadi pemicu utama bagi investasi,” kata Dian dikutip dari jawaban tertulis, Jumat, 15 Maret 2024. 

OJK melihat langkah-langkah strategis ini sebagai bagian dari upaya untuk mendiversifikasi portofolio dan meraih keuntungan dari kondisi ekonomi yang menjanjikan di Indonesia.

Dian pun menjelaskan bahwa mayoritas bank yang dimiliki oleh investor Korea dan Jepang masih mampu membukukan laba yang cukup baik. 

Meskipun demikian, OJK tetap melakukan pemantauan terhadap kinerja keuangan bank-bank tersebut untuk memastikan kestabilan sektor perbankan di Tanah Air.

Investor Korea dan Jepang terlibat dalam berbagai aspek bisnis perbankan di Indonesia, mulai dari kemitraan strategis dengan bank lokal, investasi langsung, hingga akuisisi. 

Kemitraan dengan bank lokal dikatakan Dian telah membantu mereka dalam memahami kebutuhan pasar dengan lebih baik dan meminimalkan risiko operasional. 

Sementara itu, investasi langsung dan akuisisi mencerminkan komitmen jangka panjang mereka terhadap pertumbuhan dan perkembangan sektor perbankan Indonesia.

Terkait iklim investasi bagi investor asing di sektor perbankan Indonesia pada tahun ini, Dian menyatakan bahwa meskipun ada dinamika dan persaingan yang kompetitif, tetapi tetap menarik bagi investor asing. 

Pertumbuhan ekonomi yang stabil, jumlah populasi yang besar, serta peluang inovasi dan ekspansi, khususnya di bidang digital banking, financial technology (fintech), dan inklusi keuangan, menjadi faktor-faktor utama yang menarik bagi investor asing.

Dian menyebutkan, OJK secara berkala menerima berbagai permohonan izin dari investor asing, termasuk yang ingin memperkuat permodalan bank melalui right issue

Evaluasi ketat dilakukan untuk memastikan kontribusi positif investor asing terhadap sektor perbankan dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. 

Kebijakan dan regulasi terus disempurnakan untuk menjaga keseimbangan antara mengundang investasi dan memastikan kestabilan serta integritas sistem keuangan.