Ilustrasi perdagangan aset kripto
Fintech

Investor Kripto Indonesia Terbanyak Ketujuh di Dunia

  • Lebih dari satu dekade sejak munculnya Bitcoin, minat masyarakat terhadap aset keuangan digital dan kripto terus berkembang pesat. Aset-aset digital ini dikatakan Hasan sebagai kelas aset menarik bagi investor ritel dan institusional karena beragam kegunaannya.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Jumlah investor aset kripto di Indonesia rupanya tercatat sebagai terbanyak ketujuh di  dunia. Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hasan Fawzi.

Hasan menyampaikan bahwa Indonesia memiliki jumlah investor kripto yang signifikan, bahkan menempati posisi ketujuh di dunia. 

Lebih dari satu dekade sejak munculnya Bitcoin, minat masyarakat terhadap aset keuangan digital dan kripto terus berkembang pesat. Aset-aset digital ini dikatakan Hasan sebagai kelas aset menarik bagi investor ritel dan institusional karena beragam kegunaannya.

“Indonesia saat ini menempati urutan ke-7 dalam Global Crypto Adoption Index. Negara lain seperti India, Nigeria, dan Vietnam menempati urutan kesatu sampai ketiga,” kata Hasan dalam acara Year-End Knowledge Sharing Session yang ditayangkan secara virtual  Jumat, 22 Desember 2023 lalu. 

Menurut Hasan, berdasarkan laporan Chainanalysis tahun 2023, Indonesia menduduki peringkat ketujuh dalam indeks adopsi kripto global. 

Hasan juga mencatat bahwa transaksi aset kripto mencapai puncaknya selama masa pandemi Covid-19. Pada November 2023, kapitalisasi pasar aset kripto global telah mencapai 1,41 triliun dolar AS, dengan lebih dari 20.000 jenis koin dan lebih dari 420 juta pengguna di seluruh dunia.

Menurut data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) per Oktober 2023, nilai transaksi aset kripto sepanjang tahun ini mencapai Rp104,9 triliun. 

Jumlah pengguna dan investor terus bertambah, mencapai 18,1 juta. Hasan menekankan bahwa infrastruktur, ekosistem, dan pasar perdagangan aset kripto telah berkembang pesat.

Sebelumnya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Sanjaya, menyatakan bahwa industri kripto terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. 

Hingga November 2023, jumlah pelanggan aset kripto yang terdaftar mengalami pertumbuhan rata-rata 437,9 ribu pelanggan setiap bulan sejak Februari 2021. 

Fenomena ini mencerminkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap aset kripto. Namun, Tirta menekankan pentingnya memberikan edukasi yang komprehensif kepada masyarakat, terutama mengingat proyeksi Bitcoin halving pada tahun depan yang diperkirakan akan meningkatkan harga dan transaksi aset kripto.

Menurut Tirta, pemahaman yang baik akan membantu masyarakat berinvestasi dengan lebih bijak dalam aset kripto. Dia juga mengungkapkan bahwa nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai RP 104,9 triliun dari Januari hingga Oktober 2023. 

Tirta menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan para pedagang asosiasi dan stakeholder terkait untuk mengembangkan ekosistem dan tata kelola aset kripto. 

Dengan kerja sama ini, diharapkan nilai transaksi aset kripto akan kembali mengalami peningkatan. Sebagai bagian dari upaya ini, Tirta berharap agar masyarakat dapat lebih memahami potensi dan risiko investasi dalam aset kripto untuk menciptakan lingkungan investasi yang lebih berkelanjutan dan aman di Indonesia.

“Kami terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan para pedagang asosiasi, dan stakeholders terkait untuk mengembangkan ekosistem dan tata kelola aset kripto. Dengan demikian, kami optimis nilai transaksi ini akan kembali meningkat,” kata Tirta dalam acara Crypto Outlook 2024 yang diselenggarakan Reku beberapa waktu lalu.