Investor Menanti Data Inflasi AS, Nilai Kurs Rupiah Ditutup Melemah 37 Poin
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 5 Desember 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah di posisi Rp15.462 perdolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup melemah 37 poin sementara investor saat ini tengah menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada 13 Desember 2022.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 5 Desember 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah di posisi Rp15.462 perdolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Jumat, 2 Desember 2022, nilai kurs rupiah ditutup menguat 137 poin di level Rp15.425,5 perdolar AS.
- Jasa Marga Kebut Percepatan Konstruksi Jalan Tol Solo-Yogyakarta
- Perhatian! Besok Ada Perbaikan di Ruas Tol JORR
- Bukan China, RI Gaet Jepang untuk Kembangkan EBT hingga Bangun IKN
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa dolar AS menguat di tengah penantian para investor terhadap data inflasi AS yang akan dirilis pada 13 Desember nanti.
"Fokus investor tertuju pada data inflasi harga konsumen AS yang akan dirilis pada 13 Desember, satu hari sebelum The Fed (bank sentral AS) mengakhiri pertemuannya," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Senin, 5 Desember 2022.
Kendati demikian, saat ini selera terhadap aset berisiko sebenarnya sedang tumbuh setelah banyaknya kota di China yang melonggarkan pembatasan akibat lonjakan kasus COVID-19.
- Pesawat Orion NASA Memecahkan Rekor Penerbangan Terjauh dari Bumi
- 6 Bank Digital Pemilik Aset Terbesar di Indonesia pada 2022
- Trik Rahasia Sembunyikan Chat di WhatsApp Tanpa Takut Ketahuan, Ini Caranya
Sementara itu, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 50 basis poin pada pertemuan Desember, dan pedagang berjangka dana The Fed saat ini memperkirakan suku bunga Fed Fund Rate akan mencapai puncaknya pada Mei 2023.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan besok, Selasa, 6 Desember 2022, nilai kurs rupiah berpotensi melemah di rentang Rp15.450-Rp15.500 perdolar AS.