Investor Menanti Data untuk Mencermati Tanda-tanda Resesi, Harga Emas Dunia Berpeluang Menguat
- Menurut Ibrahim, penguatan emas didukung oleh pasar yang saat ini memposisikan diri untuk potensi perlambatan ekonomi karena efek kebijakan moneter yang ketat pada 2022 sudah mulai terasa.
Pasar Modal
JAKARTA - Harga emas dunia berpeluang menguat pada perdagangan hari ini karena para investor tengah menunggu lebih banyak data untuk mencermati tanda-tanda resesi.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, data ekonomi yang sedang dinantikan oleh pasar saat ini di antaranya data inflasi dari zona Euro dan Inggris.
Selain itu, pasar juga menanti data penjualan ritel dan produksi industri AS untuk mengukur apakah ekonomi terbesar di dunia menghadapi potensi perlambatan laju ekonomi karena ketatnya kebijakan moneter.
- Ini 5 Penyebab Blog Kamu Masih Sepi Pengunjung
- Pada Awal 2023, Inilah Rekomendasi Saham-saham dari Sektor yang Prospektif Tahun Ini
- Potensi Ekonomi Maritim RI Tembus Rp2.250 Triliun per Tahun
Kemudian, pertemuan Bank of Japan pada Rabu, 18 Januari 2023, pun menjadi fokus pasar setelah bank sentral Jepang tersebut mengeluarkan nada hawkish pada pertemuan Desember 2022, dan hal itu telah membebani dolar AS dan menopang kenaikan harga komoditas.
"Sementara prospek pelambatan kenaikan suku bunga AS secara signifikan mendorong logam kuning dalam beberapa pekan terakhir, sekarang pasar melihat permintaan safe haven baru dalam menghadapi potensi resesi global tahun ini," kata Ibrahim dikutip dari riset harian, Rabu, 18 Januari 2023.
Menurut Ibrahim, penguatan emas didukung oleh pasar yang saat ini memposisikan diri untuk potensi perlambatan ekonomi karena efek kebijakan moneter yang ketat pada 2022 sudah mulai terasa.
Sementara itu, President dan Founder Astraonacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi melihat bahwa emas dunia memperoleh keuntungan dari potensi resesi.
Pasalnya, emas berpotensi untuk mendorong bank sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed) untuk menghentikan kenaikan suku bunga.
"Emas diharapkan mendapat keuntungan dari potensi resesi, mengingat emas berpotensi mendorong The Fed untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunga," ujar Gema dikutip dari riset harian, Rabu, 18 Januari 2023.
- Produsen Sepatu di Banten PHK 1.600 Karyawan
- Mudah Sekali Cara Setting Proxy WhatsApp di Android dan iPhone untuk Bisa Chatting Tanpa Internet
- Viral di Twitter, Hati-hati Penipuan Berkedok Tawaran Pekerjaan Freelance Lewat WhatsApp dan Telegram
Pada perdagangan di pasar Eropa, Selasa, 17 Januari 2023 pukul 20.50 WIB, harga emas dunia diperdagangkan di level US$1.908,34 (Rp28,91 juta dalam asumsi kurs Rp15.154 per-dolar AS) per-troyounce.
Untuk perdagangan Rabu, 18 Januari 2023, Ibrahim berpendapat harga emas dunia dapat diperdagangkan menguat di rentang US$1.885 (Rp28,56 juta) - US$1.933 (Rp29,3 juta) per-troyounce.