Investor Meragukan Perlambatan Kenaikan Suku Bunga The Fed, Nilai Kurs Rupiah Dibuka Melemah 10 Poin
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 18 November 2022, nilai kurs rupiah dibuka di posisi Rp15.672 perdolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah dibuka melemah 10 poin seiring dengan investor yang meragukan perlambatan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed).
Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 18 November 2022, nilai kurs rupiah dibuka di posisi Rp15.672 per dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 17 November 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah 63 poin di level Rp15.662 perdolar AS.
- Pengumuman! Rusia Resmi Alami Resesi
- IHSG Berpeluang Melemah Terbatas di Fase Konsolidasi, Ini 5 Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas
- Imbas Ledakan Rudal di Polandia, Nilai Kurs Rupiah Siang Ini Melemah 97 Poin
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat karena data ritel AS yang kuat membuat para investor ragu akan perlambatan kenaikan suku bunga The Fed.
"Dolar rebound pada hari Kamis karena data ritel AS yang kuat meragukan narasi baru-baru ini bahwa inflasi mundur dan suku bunga AS tidak perlu naik terlalu jauh," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Jumat, 18 November 2022.
Keraguan itu pun menguat setelah Presiden The Fed San Fransisco Mary Daly yang dikenal sebagai pejabat yang paling tidak agresif mengatakan bahwa jeda kenaikan suku bunga adalah suatu hal yang tidak memungkinkan.
- Melonjak hingga Rp15.000, Berikut Harga Emas Antam Hari Ini
- Jadi Tuan Rumah KTT G20, Ini 5 Keuntungan bagi Perekonomian Indonesia
- MiG-31, Pesawat Tua Rusia Ini Benar-Benar Merepotkan Ukraina
Sementara itu, Presiden The Fed Kansas City Esther George mengatakan juga bahwa pembuat kebijakan di bank sentral AS perlu berhati-hati untuk tidak berhenti terlalu cepat untuk menaikkan suku bunga.
Dolar AS pun menguat karena jumlah kasus COVID-19 di China yang memburuk sehingga mendorong lebih banyak pembatasan aktivitas.
"Penjualan ritel yang lemah dan data industri yang dirilis awal pekan ini juga menunjukkan bahwa ekonomi Tiongkok sekali lagi berjuang dengan langkah-langkah penguncian yang diperbarui," kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah diperkirakan akan melemah di rentang Rp15.640-Rp15.700 perdolar AS.