Gaya Hidup

Investor Muda, Begini 5 Cara Mengelola Emosi saat Trading Saham

  • Investor Muda, Begini 5 Cara Mengelola Emosi saat Trading Saham Dalam melakukan trading ada 3 aspek yang perlu dipahami, salah satunya adalah aspek mind. D
Gaya Hidup
Azura Azka Syavira

Azura Azka Syavira

Author

JAKARTA-Dalam melakukan trading ada 3 aspek yang perlu dipahami, salah satunya adalah aspek mind. Dalam hal ini, mind berkaitan dengan pengelolaan psikologi juga emosi yang memengaruhi keputusan seorang trader di pasar. Berikut 5 cara untuk mengelola emosi saat Trading.

1. Memetakan Emosi

Sebagai makhluk yang emosional, maka perlu bagi trader untuk memetakan emosi sebelum trading. Pemetaan emosi dilakukan seperti memilah emosi-emosi apa saja yang memengaruhi keputusan saat trading. Seperti saat baru saja mendapat bonus dari kantor maka pikiran kita cenderung positif dan dapat menjadikan kita terlalu percaya diri. Dengan perasaan yang terlalu percaya diri maka rawan sekali melakukan blunder yang dapat berakibat fatal saat memilih saham. Pemetaan emosi dapat dimulai dengan memulai trading dalam kondisi tenang supaya bisa mengambil keputusan secara objektif.

2. Buat Trading Plan yang Realistis

Membuat trading plan dapat dilakukan dengan menggunakan data-data yang akurat dan realistis. Hal ini sangat bergantung kepada kemampuan kita dalam menganalisis dan mengelola emosi saat membuat trading plan. Seperti contohnya analisis teknikal menunjukkan bahwa resistance berada di level 4.000, namun yang kita inginkan untuk exit di level 4.500. Hal ini tentu tidak realistis dan bisa menyebabkan kerugian. Sebaiknya tentukan waktu exit sesuai hasil analisis teknikal yang sudah  dilakukan sebelumnya.

3. Komitmen dengan Trading Plan

Setelah disusun trading plan yang ralistis, langkah selanjutnya adalah untuk komitmen. Trader perlu untuk berhati-hati terhadap sifat rakus saat melakukan trading. Sifat ini sangat berbahaya karena membuat trader ingin mendapatkan keuntungan lebih besar daripada target yang sudah ditentukan sebelumnya. Sifat ini membuat emosi trader menjadi tidak stabil dan cenderung mengambil keputusan secara subjektif sehingga bisa menyebabkan kerugian.

4. Rehat Sejenak

Melakukan trading memerlukan tingkat fokus yang tinggi, oleh karena itu apabila telah merasa lelah setelah melakukan trading pada suatu saham sebaiknya beristirahat terlebih dahulu. Apabila telah merasa lebih baik dan energinya sudah kembali maka kita bisa lebih focus untuk melakukan trading.

5. Melakukan Evaluasi

Waktu jeda istirahat antar trading anda dapat dimanfaatkan juga sebagai waktu untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh, dimulai dari trading plan, money management, dan juga kondisi psikologis. Hasil evaluasi ini kemudian dapat dijadikan pelajaran untuk melakukan trading selanjutnya.