Investor Ramai-Ramai Cairkan Saldo Binance, Ini yang Sebenarnya Terjadi
- Investor kripto dilaporkan menarik miliaran dolar dari platform mata uang kripto, Binance pekan lalu
Dunia
CALIFORNIA - Investor kripto dilaporkan menarik miliaran dolar dari platform mata uang kripto, Binance pekan lalu. Aksi tarik dana ini terjadi setelah kasus kebangkrutan FTX meledak di jagat raya.
Pasca kebangkrutan broker kripto terbesar itu, Investor mulai merasakan kekhawatiran serupa terjadi pada Binance.
Rupanya, beberapa hal yang mengkawatirkan terjadi di dalam dapur Binance. Mengutip Insider Senin, 19 Desember 2022, celah yang muncul kurang lebih hampir sama dengan yang terjadi di FTX meski tampak lebih solid.
Berikut adalah 5 hal yang saat ini tengah terjadi di balik operasional Binance dan para investor.
- Resmi! Garuda Indonesia Terima PMN Rp7,5 Triliun
- Kondisi Kemantapan 91,8 Persen, Masyarakat Diimbau Gunakan Jalan Nasional saat Libur Nataru
- Jelang Nataru, PLN Jaga Stok Batu Bara Agar Listrik Aman
- Jasa Marga (JSMR) Beri Fasilitas Shareholder Loan pada Anak Usaha Sebesar Rp293 Miliar
1. Muncul kehawatiran Investor akan Kepemilikan Binance atas Dana Pelanggan
Setelah kebangkrutan FTX yang pada akhirnya menunjukkanpenggunaan uang nasabah untuk operasional perusahaan, sejumlah perusahaan crypto yang masih beroperasi ditekan untuk menunjukkan bahwa kepemilikan pelanggan mereka aman. Tujuannya, saat nasabah Ingin melakukan penarikan secara dadakan, mereka bisa mendapatkan uangnya.
Kekhawatiran akan penyalahgunaan dana makin menjadi setelah Sam Bankman-Fried diketahui secara diam- diam mentransfer setidaknya US$4 miliar atau Rp62,2 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS) ke firma perdagangan perusahaan satu grup FTX, Alameda Research setelah menderita kerugian.
Menanggapi hal tersebut, Binance berusaha meningkatkan kepercayaan pada bisnisnya sendiri dengan mendapatkan laporan berupa bukti cadangan. Langka itu kemudian dilanjutkan dengan meminta firma akuntansi Mazars untuk memverifikasi kepemilikannya guna meyakinkan pelanggan bahwa dana mereka masih ada di rekening mereka dan tidak dipinjamkan.
Meski sudah menunjukkan bukti beberapa pakar hukum dan lain mengatakan pengguna platform tidak boleh puas dengan laporan Mazars lantaran tidak sampai menggali seberapa baik kontrol keuangannya. Meski demikian, para ahli hukum menyebut bahwa situasi Binance solid dengan memiliki kepemilikan wajin bitcoin adalah senilai US$245 juta atau Rp3,8 triliun lebih besar dari aset
Dari jumlah keseluruhan, hampir setengah dari cadangan US$75 miliar atau Rp1,1 kuadriliun perusahaan ada di stablecoin BUSD Xtoken binance coin (BNB) aslinya yang merupakan produk asli binance.
2. Penarikan Dana dalam Jumlah Besar dalam Sehari
Binance telah melihat penarikan besar-besaran dalam beberapa hari terakhir karena pertanyaan tentang cadangannya dan penyelidikan DOJ dibangun. Sementara itu, penangkapan pendiri FTX Bankman-Fried semakin mengikis kepercayaan pada crypto.
Pada hari Selasa, Binance mencatat penarikan harian tertinggi sejak Juni, dengan arus keluar bersih sebesar US$3 miliar hanya dalam 24 jam. Lantaran banyaknya dana ditarik, pertukaran terpaksa untuk dibekukan untuk sementara waktu untuk meningkatkan kepemilikannya atas stablecoin.
Lebih dari sebulan yang lalu, raksasa crypto itu menyimpan aset digital senilai US$69,5 miliar di dompet yang diungkapkan secara publik. Namun sekarang, totalnya sekarang merosot menjadi US$54,7 miliar karena penarikan besar-besaran dan fluktuasi harga.
- Resmi! Garuda Indonesia Terima PMN Rp7,5 Triliun
- Kondisi Kemantapan 91,8 Persen, Masyarakat Diimbau Gunakan Jalan Nasional saat Libur Nataru
- Jelang Nataru, PLN Jaga Stok Batu Bara Agar Listrik Aman
- Jasa Marga (JSMR) Beri Fasilitas Shareholder Loan pada Anak Usaha Sebesar Rp293 Miliar
3. Dituduh Jadi Tempat Pencucian Uang oleh Departemen Kehakiman AS
Di tengah meredupnya kepercayaan masyarakat terhadap kripto, Departemen kehakiman AS melakukan investigasi pada perusahaan kripto terbesar itu atas kecurigaan pelanggaran terhadap kepatuhan perusahaan terhadap aturan kejahatan keuangan.
Tuduhan mencakup konspirasi pencucian uang, pengiriman uang tanpa izin, dan pelanggaran sanksi pidana.Saat ini, Jaksa sedang mempertimbangkan apakah akan mengajukan tuntutan pidana terhadap pendirinya Changpeng Zhao dan eksekutif lainnya.
4. Upaya CEO Binance Menekan Desakan Investor
Saat publik mulai kehilangan kepercayaan pada kripto akibat FTX, CEO Binance, Changping Zhao alias "CZ", telah berulang kali mencoba meredakan kekhawatiran pelanggan tentang likuiditas Binance.
Dia menolak apa yang dia lihat sebagai penyebaran ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan yang tidak berdasar.
"Orang dapat menarik 100% aset yang mereka miliki di Binance. Kami tidak akan memiliki masalah pada hari tertentu. Bisnis kripto harus memegang aset pengguna satu per satu, dan itulah yang kami lakukan," kata Zhao seperti dikutip TrenAsia.com.
Pekan lalu, minggu, Zhao mengabaikan arus keluar yang besar dari bursa sebagai hal yang biasa dalam bisnis. Dan setelah Binance mencabut pembekuan penarikan USDC, dia menyambut baik acara tersebut sebagai uji stress yang membangun kredibilitas dari ketahanan bursa.
5. Antisipasi Terhadap Hambatan di Depan
Meski CZ berusaha menekan kekhawatiran akan kripto, masalah bukan berarti hilang.
Miliarder muda itu memberi tahu staf Binance bahwa masalah FTX telah menimbulkan banyak pengawasan ekstra dan pertanyaan sulit. Intinya, saat ini Binance sengang mengalami krisis kepercayaan.
"Sementara kami memperkirakan beberapa bulan ke depan akan bergelombang, kami akan melewati periode yang menantang ini dan kami akan lebih kuat karena telah melewatinya," katanya.