<p>Ilustrasi investasi. / Dok. Sumber: id.pinterest.com</p>
Nasional & Dunia

Investor Zilenial Berusia 18-23 Tahun Lebih Berorientasi kepada Investasi Jangka Panjang

  • Mayoritas dari responden mengemukakan pula bahwa mereka menggunakan investasi untuk dijadikan pendapatan pasif dan dana darurat.
Nasional & Dunia
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - PT PG Berjangka (Pluang) dalam studinya menemukan bahwa investor dari generasi zilenial yang berada pada rentang usia 18-23 tahun lebih berorientasi kepada investasi jangka panjang.

Dari studi tersebut, ditemukan bahwa hanya 10% dari generasi zilenial yang memanfaatkan investasi untuk kebutuhan jangka pendek, misalnya liburan.

Mayoritas dari responden mengemukakan pula bahwa mereka menggunakan investasi untuk dijadikan pendapatan pasif dan dana darurat.

Asumsi bahwa anak-anak muda berpotensi untuk tidak bisa meraih kemandirian finansial akibat pola hidup yang konsumtif pun terbantahkan oleh studi ini.

Investor-investor pada rentang usia 18-23 tahun ini sudah menaruh minat pada dunia investasi dan mulai mengalokasikan dana dengan nominal terkecil kurang dari Rp1 juta.

Mayoritas dari mereka memilih aset kripto sebagai pilihan utama dan mereka juga memiliki keingintahuan yang sangat terbuka untuk mempelajari instrumen-instrumen investasi baru pada platform multiaset.

Menurut hasil studi yang sama, keterwakilan pemuda dalam proporsi investor ritel mencapai hampir 75% dengan mayoritas usia 18-35 tahun.

Hampir seperlima di antara mereka adalah pelajar atau mahasiswa dan sepertiganya tersebar di luar Jawa-Bali.

Hal itu pun dicermati oleh Pluang sebagai bukti bahwa semakin banyak anak muda yang sudah terpapar informasi tentang investasi sejak dini dan distribusi akses investasi sudah semakin merata di Indonesia.

Director of External Affairs Pluang Wilson Andrew mengatakan, dengan tingginya minat investasi di kalangan anak muda, edukasi finansial pun menjadi salah satu hal yang perlu terus didorong.

Menurut Wilson, generasi muda dengan tingkat literasi keuangan yang baik dapat mengkombinasikan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan untuk mengambil keputusan finansial yang logis.

"Di hari Sumpah Pemuda ini, Pluang berharap generasi muda Indonesia dapat memanfaatkan keterbukaan akses edukasi finansial untuk membuat perencanaan jangka panjang keuangan, melakukan diversifikasi aset, dan mencapai tujuan finansialnya," kata Wilson dikutip dari keterangan tertulis yang diterima TrenAsia, Sabtu, 29 Oktober 2022.