Aktivitas penambangan PT Amman Mineral Internasional.
Korporasi

IPO Amman Mineral, Profil dan Tokoh Kunci

  • Amman Mineral berpotensi meraup dana IPO hingga Rp10,72 triliun

Korporasi

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – PT Amman Mineral Internasional resmi memasang harga initial public offering (IPO) sebesar Rp1.695 per lembar. 

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 3 Juli 2023, sebelumnya Amman Mineral menetapkan harga bookbuilding di kisaran Rp1.650-Rp1.775. Kemudian, pada prospektus terbaru perseroan, Amman Mineral kini menawarkan harga sahamnya di angka Rp1.695 perlembar dan ditawarkan dalam periode 3-5 Juli 2023.

Dengan harga penawaran segitu, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang nantinya akan melantai dengan kode saham AMMN ini berpotensi meraup dana hingga Rp10,72 triliun.

Sekitar Rp1,78 triliun dari dana IPO akan dimanfaatkan untuk penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Kemudian, sekitar Rp3,04 triliun akan digunakan perseroan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara, dan sisa dana lainnya akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek ekspansi pabrik konsentrator di Nusa Tenggara Barat dan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap di AMNT yang berlokasi di provinsi yang sama.

Sebelum resmi IPO, pemegang saham Amman Mineral yaitu PT Sumber Gemilang Persada dengan kepemilikan 35,58%, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 23,13%, PT AP Investment 17,08%, PT Alpha Investasi Mandiri 7,86%, PT Pesona Sukses Cemerlang 7,21%, PT Sumber Mineral Citra Nusantara 5,12%, dan PT Medco Services Indonesia 4,02%.

Profil Amman Mineral

Amman Mineral Internasional sendiri adalah perusahaan holding yang berdomisili di Indonesia dan melakukan bisnis di bidang eksplorasi, pembangunan, penambangan, pemrosesan, dan nantinya akan bergerak juga di aktivitas pengolahan, dan pemurnian di Indonesia melalui perusahaan anak dan entitas asosiasi operasi perseroan. 

Melalui anak perusahaan, yakni PT Amman Mineral Nusa Tenggara, AMMN mengoperasikan tambang tembaga dan emas terbuka yang dikenal sebagai tambang Batu Hijau di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. 

Tambang Batu Hijau memproduksi konsentrat tembaga berkadar tinggi yang sangat bersih serta mengandung emas dan perak sebagai mineral pengikutnya, yang merupakan bahan baku (feedstock) yang sangat diminati oleh smelter di seluruh dunia. Per-31 Desember 2022, tambang Batu Hijau secara kumulatif telah memproduksi 9.400 Mlbs tembaga dan 9,5 Moz emas. 

Tokoh Penting

Teguh Boentoro

Belum lama ini, nama Amman Mineral mucul usai Teguh menjadi salah satu simpul pengikat hubungan antara dua konglomerasi yakni Grup Salim dan Grup Bakrie. Anthoni Salim, pewaris Grup Salim menempatkan Teguh Boentoro sebagai salah satu orang kepercayaannya di jajaran Dewan Komisaris PT Darma Henwa Tbk (DEWA) milik Aburizal Bakrie.

Di Amman Mineral,  Teguh Boentoro merupakan Komisaris Independen. Selain itu, ia juga menjabat Komisaris PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang juga milik Grup Bakrie.

Menarik kiranya mengenal secara singkat Teguh Boentoro. Pria kelahiran Jakarta, 16 September 1962 ini merupakan seorang pebisnis, pakar investasi, dan keuangan. Teguh berpengalaman selama lebih dari 30 tahun sebagai konsultan pajak dan investasi keuangan, baik tingkat nasional maupun internasional.

Ia memulai karirnya di konsultan pajak PT Gunawan, Prijohandojo & Co. sebagai partner selama 10 tahun. Kemudian Teguh mendirikan PT Prijohandojo, Boentoro & Co. (PB Taxand) pada tahun 1996 dan berperan sebagai mitra hingga 2010. Teguh memperoleh gelar Bachelor of Arts in Business Administration dari the University of Texas at Austin pada tahun 1985. Ia diangkat menjadi Komisaris Independen pada tanggal 26 Februari 2021.

Agus Projosasmito

Selain Teguh Boentoro, ‘jejak’ Grup Salim juga direpresentasikan lewat Agus Projosasmito yang menjabat sebagai Presiden Komisaris di Amman Mineral. Agus adalah seorang warga negara Indonesia yang memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman di industri keuangan. 

Ia mengawali karier sebagai Head of Capital Markets di Danareksa (Persero) pada 1982. Kariernya yang cemerlang di industri perbankan telah membawanya menduduki berbagai posisi penting seperti Vice President Director di DBS Securities Indonesia (1992 – 1995), Managing Director di Danareksa (1995-2001), dan Komisaris di PT Nusantara Mahabakti (2007 – sekarang). 

Sebelum bergabung bersama AMMAN, Agus adalah CEO pendiri PT Ithaca Resources. Ia meraih gelar Diploma Economics of Development dari the Australian National University pada tahun 1988 dan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Kristen Satya Wacana pada tahun 1982. Agus diangkat menjadi Presiden Komisaris berdasarkan RUPSLB pada tanggal 23 September 2020.