IPO BLES Gacor, Intip Daftar Saham Afiliasi Konglomerat Hermanto Tanoko
- Sebanyak 4 dari 7 saham termasuk CLEO dan RISE yang terafilasi Hermanto Tanoko berhasil mencatatkan performa harga saham yang siginifikan sejak pertama kali IPO.
Bursa Saham
JAKARTA – Konglomerat Hermanto Tanoko yang merupakan orang terkaya Indonesia nomor 21 kembali menjadi sorotan investor, setelah membawa PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) sebuah perusahaan batu bata ringan melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Yang menarik, meski Hermanto Tanoko bukan pemegang saham mayoritas, saham BLES yang melantai di BEI hari ini, Senin, 8 Juli 2024, langsung diburu investor hingga mentok Auto Rejection Atas (ARA) 34,43% ke level Rp246 per saham.
Dalam saham BLES, Hermanto Tanoko tercatat memegang saham sebesar 9,65% melalui kepemilikan di Tancorp Investama Mulia, di mana ia menjabat sebagai Direktur Utama. Nah, yang menjadi pertanyaan, emiten apa saja yang dimiliki oleh orang terkaya Indonesia nomor 21 itu?
- Dampak Positif TOWR Usai Akuisisi IBST Senilai Rp3,42 Triliun
- Baru Listing, Saham Afiliasi Hermanto Tanoko (BLES) Mentok ARA
- Minyak Mentah (ICP) Juni 2024 Turun Jadi US$79,31 per Barel
Asal tahu saja, kekayaan Hermanto Tanoko saat ini ditaksir mencapai US$3,05 miliar atau setara Rp49,59 triliun, dengan menggunakan kurs Rp12.620 per satu dolar. Di luar dari saham BLES, crazy rich asal Surabaya, Jawa Timur itu, tercatat memegang 7 emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Data yang dihimpun TrenAsia menemukan bahwa 4 dari 7 saham di bawah naungan Tancorp yang terafiliasi dengan Hermanto Tanoko, sukses mencatatkan kinerja harga saham yang signifikan sejak IPO pertama mereka hingga perdagangan saat ini.
1. CLEO
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) menjadi emiten pertama Hermanto Tanoko yang melantai di BEI pada 5 Mei 2017. Kala itu, CLEO yang merupakan perusahaan air minum kemasan IPO melakukan penawaran umum perdana dengan melepas saham sebanyak 450 juta saham di harga Rp115 per saham.
Hermanto Tanoko tercatat sebagai pengendali CLE melalui PT Tancorp Global Abadi memiliki sebanyak 6,69 miliar saham atau 55,79 persen dan PT Tancorp Global Sentosa memiliki 2,53 miliar atau setara 21,09% dari seluruh saham beredar.
Data RTI Business pada perdagangan hari ini pukul 11:25 WIB, saham CLEO terpantau melemah 1,15% ke level Rp1.295 per saham. Meski begitu, saham CLEO sejak pertama IPO telah menunjukkan pertumbuhan sebesar 1026,09%.
2. RISE
Emiten kedua dari Hermanto Tanoko yang listing di BEI adalaah PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE). Perusahaan di bidang properti dan real estate ini melakukan pencatatan perdana pada 9 Juli 2018.
Saat IPO, emiten berkoden saham RISE menawarkan 1,5 miliar saham dengan harga Rp163 per saham. PT Tancorp Global Sentosa memiliki kepemilikan sebanyak 8,78 miliar saham atau 80,3% dari total saham RISE, menjadikannya sebagai pengendali utama perusahaan.
Saat ini, saham RISE diperdagangkan di harga Rp990 per saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp10,84 triliun. Artinya, saham ini sejak pertama kali IPO telah mengalami pertumbuhan sebesar 507,36%.
- Harus Anda Hindari, Inilah 7 Kesalahan dalam Menggunakan Kartu Kredit
- Mengenal Aset-aset Keuangan untuk Pemula, Mana yang Paling Produktif?
- 5 Rekomendasi Drama Korea Tentang Hacker
3. CAKK
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) adalah emiten ketiga yang terdaftar di BEI yang terkait dengan Hermanto Tanoko. Perusahaan keramik ini mulai diperdagangkan di BEI pada 31 Oktober 2018 dengan menawarkan 300 juta saham dengan harga Rp168 per saham.
Hermanto Tanoko melalui PT Tancorp Bangun Indonesia menjadi pengendali CAKK dengan kepemilikan total mencapai 752,6 juta saham atau 62,54% dari seluruh saham. Saat ini, saham CAKK diperdagangkan di harga Rp160 per saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp192,53 miliar.
4. ZONE
PT Mega Perintis Tbk (ZONE) adalah emiten keempat Hermanto Tanoko yang listing di BEI pada 12 Desember 2018. Perusahaan fesyen dengan merk Manzone ini melepas 197,0 juta lembar saham dengan harga penawaran umum perdanan sebesar Rp298 per saham.
Hermanto Tanoko sendiri memiliki saham ZONE melalui PT Tancorp Investama Mulia dengan kepemilikan 200 juta lembar atau setara 22,99% saham beredar. Saat ini, saham ZONE diperdagangkan di level Rp1.010 per saham. Dengan begitu, sejak IPO saham ini telah melesat 238,93%.
5. DEPO
Perusahaan afiliasi Hermanto Tanoko kelima yang melantai di BEI adalah PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) pada 25 November 2021. Kala IPO, emiten yang bergerak di bidang bahan bangunan ini menawarkan 1,02 miliar saham dengan harga Rp482 per saham.
Crazy rich asal Surabaya tercatat memegang saham DEPO melalui PT Tancorp Surya Sukses menguasai perusahaan ini dengan memiliki 1,59 miliar saham atau setara dengan 23,5% dari total saham yang beredar.
Saat ini, saham DEPO diperdagangkan pada harga Rp354 per saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp2,40 triliun. Dengan demikian, sejak pertama kali IPO, saham ini telah mengalami penurunan sebesar 26,56%.
6. AVIA
PT Avia Avian Tbk (AVIA) adalah perusahaan Hermanto Tanoko keenam yang listing di BEI pad 8 Desember 2021. Ketika itu, emiten yang bergerak di industri cat menawarkan 6,20 miliar saham pada harga Rp930 per saham.
Hermanto Tanoko menjadi pemegang saham AVIAN melalui PT Tancorp Surya Sentosa mengendalikan AVIA dengan kepemilikan 22,67 miliar saham atau 36,6% dari total saham yang beredar.
Saat ini, saham AVIA diperdagangkan pada harga Rp520 per saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp32,22 triliun. Jika mengacu saat harga penawaran umum, saham ini telah mengalami penurunan kurang lebih 44,09%.
7. PEVE
PT Penta Valent Tbk (PEVE) menjadi emiten ketujuh Hermanto Tanoko yang listing di BEI pada 24 Januari 2024. Emiten yang bergerak di sektor kesehatan saat IPO melepas 368 juta saham dengan harga penawaran umum di level Rp149 per saham.
PT Tancorp Mega Buana yang juga perusahaan milik Hermanto Tanoko tercatat menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sebesar 50,44%, setara dengan 712,5 juta saham beredar.
Saat ini, saham PEVE diperdegangkan di level Rp240 per saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp423,75 miliar. Mengacu saat harga penawaran umum, saham ini telah melesat sebesar 61,07%.