New Kuta Golf, lapangan golf di Bali yang dimiliki oleh PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF), merupakan perusahaan afiliasi yang dimiliki oleh anak Tommy Soeharto.
Korporasi

IPO di Harga Rp200 per Saham, Inilah Prospek Bisnis GOLF

  • Laba bersih GOLF melonjak 135,68% menjadi Rp60,17 miliar pada 2023. Di sisi lain, pertumbuhan minat terhadap olahraga golf juga tercermin dari kinerja keuangan perseroan yang terus meningkat secara tahunan.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) dengan bangga mengumumkan harga penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp200 per saham. Perseroan telah menyelesaikan penawaran awal (bookbuilding) pada 25 Juni 2024 dan menerima pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Juni 2024.

Emiten pengelola lapangan golf ini akan menerbitkan 1.950.000.000 unit saham, setara dengan 10,01% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan demikian, perseroan akan memperoleh dana segar sebesar Rp390 miliar.

GOLF akan mengalokasikan 87,53% dari dana IPO untuk setoran modal kepada anak usahanya, PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG), yang mengelola bisnis golf dan properti, termasuk hotel mewah di Bali. 

Selanjutnya, sekitar 5,34% akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha lainnya, PT Sentul Golf Utama (SGU), dan 7,13% sisanya akan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan (operational expenditure/opex).

Prospek Saham 

Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia Nyoman Widita Prabawa mengatakan, harga dan jumlah saham IPO yang ditawarkan merupakan hasil kesepakatan emiten dan para penjamin pelaksana emisi efek dengan mempertimbangkan minat serius dari para calon investor jangka panjang yang percaya atas prospek usaha dan kinerja keuangan perseroan. 

"Kami, pihak JLU (joint lead underwriters) dan manajemen Intra Golflink Resorts, ingin menjaga long-term value saham GOLF di pasar sekunder dan melindungi kepentingan investor jangka panjang di tengah risiko ketidakpastian pasar," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Senin, 1 Juli 2024. 

Penetapan harga dan jumlah saham yang diterbitkan ini, lanjut Nyoman, juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi investor, sehingga likuiditas saham GOLF tetap terjaga. Samuel Sekuritas Indonesia, bersama dengan PT KB Valbury Sekuritas, PT Semesta Indovest Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, merupakan para penjamin pelaksana emisi efek untuk IPO GOLF. 

Terkait dengan potensi dana hasil IPO, Direktur Utama Intra Golflink Resorts Dwi Febri Astuti memastikan bahwa rencana investasi yang sudah ditetapkan dalam prospektus akan direalisasikan sesuai peruntukkannya.

"Pembangunan hotel bintang 6 'Luxury Boutique Hotel' di Hole 15-Th Cliff Hanger dan ‘New Kuta Golf Villa’ beserta fasilitas pendukungnya di kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali, sudah dimulai dan dana hasil IPO dipastikan cukup untuk membiayai pengembangan awal," jelasnya.

Proyek Prestisius

Pengembangan proyek-proyek prestisius tersebut dilakukan secara bertahap dan diproyeksikan selesai pada 2026. Kedua proyek ini dipercaya bisa meningkatkan pendapatan dan laba Intra Golflink Resorts di masa mendatang. 

"Melihat pertumbuhan kinerja perusahaan dan tren positif industri golf global dan regional, kami,  sebagai pemain utama di industri golf Indonesia, yakin bisa mengoptimalkan potensi yang ada untuk mewujudkan sustainable growth dan inovasi melalui tiga lapangan golf yang kami kelola dan miliki, baik secara langsung maupun melalui entitas asosiasi," tutur Komisaris Utama Intra Golflink Resorts Darma Mangkuluhur Hutomo.

Adapun, ketiga lapangan golf tersebut adalah ‘Palm Hills Golf Club Bogor’ yang dikelola melalui SGU, ‘New Kuta Golf Bali’ yang berada di bawah kendali NKG, dan ‘Black Rocks Hotel & Golf Club Belitung’ yang dimiliki melalui entitas asosiasi, yakni PT Belitung Golf And Resorts.

Perseroan akan mulai menawarkan saham IPO kepada publik pada 2 – 4 Juli 2024 dan menargetkan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terlaksana pada 8 Juli 2024 mendatang. GOLF akan menjadi salah satu saham dalam daftar efek syariah yang bisa dipilih oleh investor untuk berinvestasi. 

Kinerja GOLF

Asal tahu saja, pertumbuhan minat terhadap golf tercermin dari kinerja keuangan GOLF yang terus meningkat dari tahun 2021-2023. GOLF bahkan mampu membalikkan kerugian Rp32,04 juta pada 2022 menjadi laba Rp25,53 miliar pada tahun 2023.

Secara top line, GOLF mencatatkan penjualan sebesar Rp177,58 miliar pada tahun 2023, meningkat 59,07% dibandingkan Rp111,63 miliar pada tahun 2022. Sementara itu, laba bersih GOLF melonjak 135,68% secara tahunan dari Rp25,53 miliar menjadi Rp60,17 miliar pada tahun 2023.

Dari sudut pandang neraca keuangan, per 31 Desember 2023, GOLF memiliki aset senilai Rp7,76 triliun, menandai lonjakan signifikan dari periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan aset sebesar Rp625 miliar. Secara rinci, aset lancar GOLF mencapai Rp256 miliar, sementara aset tidak lancar mencapai Rp7,50 triliun pada akhir tahun 2023.

Sementara itu, kewajiban atau liabilitas perusahaan pada periode tersebut sebesar Rp182 miliar, menunjukkan tren penurunan dari Rp234 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun modal atau ekuitas GOLF pada periode 31 Desember 2023 berada di angka Rp7,5 triliun.