
IPO Fore Kopi (FORE) Oversubscribed 200 Kali Lipat, Siap ARA?
- Penawaran IPO Fore Coffee menarik minat banyak investor. Ketertarikan ini berlawanan dengan intuisi umum untuk melanjutkan IPO saat IHSG berada pada titik terendah sejak pandemi
Korporasi
JAKARTA - Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) mencatatkan rekor luar biasa di pasar modal Indonesia. Saham perusahaan kopi ritel ini mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 200,63 kali dari total penjatahan terpusat (pooling), menandai tingginya minat investor terhadap prospek bisnis Fore Coffee.
Antusiasme investor tercermin dari jumlah pemesan yang mencapai 114.873 investor selama masa penawaran umum pada 8 hingga 10 April 2025. Dengan harga penawaran sebesar Rp188 per saham, FORE berhasil menggalang dana segar sebesar Rp383,44 miliar dari pelepasan 1,88 miliar saham atau setara 21,08 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Harga IPO ini ditetapkan di tengah kisaran harga bookbuilding sebelumnya yaitu Rp160 hingga Rp202 per saham. Saham FORE dijadwalkan akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 14 April 2025, dengan kode emiten FORE. Nilai nominal per saham adalah Rp70.
- Ekspansi Internet Murah Lewat Rights Issue Rp5,89 Triliun, Saham WIFI Diincar Investor
- Meraba Nasib Perbankan Nasional di Tengah Kekhawatiran Anjloknya Nilai Rupiah
- OJK Ungkap 21 Emiten Siap Buyback Saham Tanpa RUPS, Nilai Hampir Rp15 T
Komisaris Utama FORE yang juga Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, mengaku terkejut dengan tingginya respons pasar. “Penawaran IPO Fore Coffee menarik minat banyak investor. Ketertarikan ini berlawanan dengan intuisi umum untuk melanjutkan IPO saat IHSG berada pada titik terendah sejak pandemi,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat, 11 April 2025.
Di tengah tekanan pasar modal global dan domestik, kesuksesan IPO FORE dinilai sebagai indikator kuatnya kepercayaan investor terhadap fundamental dan prospek pertumbuhan bisnis perusahaan.
Melalui prospektus resminya, FORE menjelaskan bahwa dana hasil IPO akan digunakan untuk tiga prioritas utama. Sebagian besar dana, sekitar Rp275 miliar, dialokasikan untuk ekspansi usaha dengan membuka sekitar 140 gerai baru di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek, pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Proses ekspansi ini direncanakan berlangsung bertahap selama 2025 hingga 2026, dengan komposisi outlet mencakup flagship, medium, dan satelit.
Selanjutnya, sekitar Rp60 miliar akan disuntikkan ke anak usaha baru, PT Cipta Favorit Indonesia (CFI), yang akan fokus pada lini bisnis makanan, khususnya produk donat. CFI dijadwalkan mulai beroperasi pada kuartal ketiga 2025 dengan target pembukaan 30 outlet awal.
Sementara itu, sisa dana sebesar Rp18,44 miliar akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, seperti pembelian bahan baku (biji kopi, susu, gula, sirup, kemasan), serta pembiayaan operasional gerai, termasuk biaya sewa dan utilitas.
Dari sisi kinerja, FORE menunjukkan pertumbuhan signifikan. Selama sembilan bulan pertama 2024, perusahaan membukukan penjualan sebesar Rp727 miliar, melonjak 135,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan tren positif ini, manajemen menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 50 persen pada tahun 2025.
FORE menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Henan Putihrai Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam proses IPO ini. Dengan keberhasilan mencetak oversubscription hingga 200 kali lipat, Fore Coffee tidak hanya mencuri perhatian pasar modal, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri makanan dan minuman nasional. Mampukah perusahaan Auto Rejection Atas (ARA) di listing hari perdana?